Isu rush money. (ilustrasi/aktual.com)
Isu rush money. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan tensi perekonomian dan stabilitas sistem keuangan (SSK) di 2017 masih meninggi dan bisa berpotensi menurunkan kinerja perbankan nasional.

Faktor ketidakpastian global dan sentimen ekonomi domestik dirasa akan memicu gejolak di sistem perbankan nasional.

“Dari sisi global masalah transisi kepemimpinan politik seperti di AS dengan terpilihnya Trump serta di Prancis dan Jerman yang akan memilih pemimpin baru berpotensi mengganggu perekonomian global,” tandas ekonom LPS, Doddy Ariefianto, di Jakarta, Kamis (12/1).

Selain itu, kata dia, masalah perlambatan ekonomi China dan kenaikan suku bunga The Fed bakal memicu gejolak perekonomian nasional.

“Ditambah dari sisi domestik juga masih memiliki catatan yang perlu diperhatikan. Salah satunya masalah inflasi yang akan naik karena isu BBM, listrik, LPG, STNK, dan cukai rokok,” jelas Doddy.

Doddy juga menyoroti masalah likuiditas perekonomian yang masih bermasalah, seperti aktiva luar negeri bersih (NFA/net foreign assets) dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR/loan to deposit ratio) yang meninggi serta ekspansi kredit yang terus merosot.

“Tapi memang kendati risiko masih meningkat, berdasar Banking Stability Index (BSI) statusnya masih dianggap normal di angka 99,77. Belum masuk kategori waspada, siaga, atau pun krisis,” ujar dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh: