Jakarta, Aktual.co — Tidak terlalu negatifnya reaksi pasar menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) turut membantu penguatan rupiah meski di akhir sesi. Penguatan tersebut dinilai tidak cukup signifikan sehingga masih lebih rendah dari level sehari sebelumnya.

“Paling tidak laju pergerakan rupiah tidak terlalu volatile,” ujar Reza Priyambada dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) dalam riset hariannya yang diterima di Jakarta, Kamis (30/10).

Pelaku pasar merespon baik mengenai pernyataan Menkeu Bambang Brodjonegoro bahwa pemerintah akan menaikkan harga BBM sebelum akhir tahun ini.

Pada Kamis (30/10) rupiah diprediksikan di atas level support Rp12.168 dan kusrs tengah BI Rp12.175-12.158. Namun tetap waspada terhadap peluang penurunan lanjutan.

“Pelemahan laju rupiah mulai berkurang dan diharapkan dapat kembali bergerak positif,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka