Bali, Aktual.com – Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan pemuda dari wilayah ASEAN untuk menggali inovasi dan gagasan dalam mengelola potensi energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 17 ribu gigawatt di Asia Tenggara, guna mendorong pengembangan energi bersih.
“Sumber daya ini memiliki nilai penting dalam mendorong transisi energi menuju emisi karbon nol pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana dalam Pertemuan Menteri Energi ASEAN Ke-41 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada hari Jumat.
Suara para pemuda tersebut diwadahi melalui Forum Pemuda Asia Tenggara (SAYEF) yang diikuti oleh perwakilan delegasi pemuda dari ASEAN.
Forum pemuda ini membahas tiga hal utama, yaitu energi terbarukan, efisiensi energi dan konservasi, serta teknologi ramah lingkungan dan interkonektivitas.
Kehadiran mereka dalam forum tingkat menteri energi ASEAN diharapkan dapat memberikan pandangan baru dari perspektif pemuda untuk mendukung ketahanan energi terbarukan.
Sesuai dengan Rencana Aksi Kerja Sama Energi ASEAN, permintaan akan energi bersih diharapkan meningkat, dengan target porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi primer mencapai sekitar 23 persen, dan porsi EBT dalam kapasitas pembangkit mencapai 35 persen pada tahun 2025.
Di sisi lain, seorang perwakilan pemuda Indonesia bernama M. Rauf menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan secara lingkungan.
Selanjutnya, aspek pendanaan dan distribusi dana yang lebih merata juga menjadi fokus, seiring dengan peningkatan kolaborasi pemuda dalam sektor energi.
Seorang perwakilan dari Filipina, Mark Devon, menggarisbawahi pentingnya memberdayakan generasi muda dan kelompok rentan seperti perempuan dan pemuda dalam sektor energi baru dan terbarukan.
Dari pihak Malaysia, perwakilan bernama Jeevaneswaran juga menyoroti pentingnya upaya reboisasi dan efisiensi energi.
Rencananya, gagasan yang dihasilkan dari diskusi para pemuda ini akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan Menteri Energi ASEAN dan para eksekutif perusahaan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Sandi Setyawan