Ilustrasi demo anti Trump (Foto: Istimewa)
Ilustrasi demo anti Trump (Foto: Istimewa)

New York, Aktual.com – Ribuan demonstran anti Donald Trump masih melakukan unjuk rasa. Unjuk rasa anti Trump sampai saat ini terus melebar di kota-kota Amerika Serikat.

Unjuk rasa tersebar di New York, Los Angeles dan Chicago. Di New York misalnya ribuan pendemo melakukan unjuk rasa damai. Mereka menghiasi toko-toko dengan nuansa Natal.

Seorang demonstran Mary Florin-Mc Bride 62 tahun mengaku takut dengan terpilihnya Trump. Apalagi ketika masa kampanye Trump selalu menampilkan nilai-nilai rasis dan menebar kebencian terhadap kaum wanita.

Mantan bankir dari New York itu membawa poster berisi tulisan “No Fascism in America.” Unjuk rasa juga terjadi di Los Angeles dan Chicago. Ribuan orang berkumpul di bawah pohon-pohon di MacArthur Park membawa poster-poster berisi antara lain “Dump Trump” dan “Minorities Matter,” sebelum mereka bergerak ke pusat kota.

Sejumlah demonstran mengibarkan bendera-bendera Amerika dan Meksiko. Evelyne Werzola 46 tahun, seorang imigran dari Afrika Selatan mengaku telah menyaksikan banyak orang tertekan ketika Trump memimpin negara AS.

“Saya melihat orang-orang tertekan. Ini seperti detak jantung dari mimpi Amerika bagi saya. Jadi saya takut dengan apa Amerika dirikan untuk bertahan hidup,” ujar dia.

Apalagi, belakangan ini aksi-aksi unjuk rasa diwarnai kekerasan. Seorang massa aksi di Portland misalnya, menderita luka-luka setelah dia ditembak Sabtu (12/11) pagi ketika dia ikut unjuk rasa di Morrison Bridge. Seorang anak muda yang bersenjata melarikan diri setelah melakukan aksinya.

Polisi Portland mengatakan mobil tersangka telah diketahui, sepucuk senjata disita dan empat orang ditahan. Mereka yang di dalam kendaraan itu diyakini berasal dari kelompok kriminal.

Sejauh ini aksi-aksi unjuk rasa relatif berjalan damai walaupun para pemerotes di Portland memecahkan kaca toko-toko, mencoret-coret dan merusak mobil-mobil pada Jumat (11/11) malam. Sementara mereka bentrok dengan aparat keamanan yang menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan kerumunan.

Artikel ini ditulis oleh: