Sekelompok bocah dengan menggunakan rakit batang pisang melewati jalan yang tergenang Banjir di Desa Jati Wetan, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (9/2). Akibat hujan yang terus menerus sejak Rabu (8/2) malam hingga pagi mengakibatkan Banjir merendam Ratusan rumah dan jalan di 3 Dusun yaitu Barisan, Gendok dan Tanggulangin. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/pd/17.

Kudus, Aktual.com – Ribuan rumah yang tersebar di sembilan desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga hari ini, Selasa (6/2) masih tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi.

Menurut Camat Jekulo Dwi Yusi Sasepti, pemukiman penduduk di Kecamatan Jekulo yang masih tergenang banjir diperkirakan mencapai 320 rumah yang tersebar di empat desa.

Keempat desa tersebut, yakni Desa Bulungcangkring terdapat 50-an rumah, Desa Sadang terdapat sekitar 200-an rumah, Desa Pladen terdapat 30-an rumah dan Desa Bulung Kulon sekitar 50-an rumah.

Ketinggian genangan saat ini, kata dia, semakin surut dan diperkirakan hanya setinggi semata kaki untuk di dalam rumah warga.

“Tentunya, saat ini hanya menunggu air mulai surut,” ujarnya.

Beberapa desa yang terdampak banjir, kata dia, ada yang karena rusaknya tanggul, seperti di Desa Sadang terdapat tanggul Sungai Logung yang rusak dengan panjang 15 meter.

Untuk saat ini, lanjut dia, sudah diperbaiki dengan menumpuk karung plastik yang berisi material tanah.

Akibat kerusakan tanggul tersebut, airnya juga menggenangi pemukiman warga di Desa Bulungcangkring.

Bencana banjir juga melanda lima desa di Kecamatan Mejobo yang disebabkan karena curah hujan tinggi serta terdapat tanggul Sungai Piji di Desa Hadiwarno yang jebol.

Camat Mejobo Harso Widodo mengungkapkan, hingga kini jumlah rumah warga yang masih tergenang banjir mencapai ribuan rumah yang tersebar di lima desa.

Di antaranya, di Desa Temulus mencapai 800 rumah, Desa Kesambi sekitar 230 rumah, Desa Jojo sebanyak 70 rumah, Desa Mejobo sebanyak 210 rumah dan Desa Golantepus sebanyak 40 rumah.

Untuk ketinggian genangan banjir, kata dia, memang mulai surut, sehingga saat ini dimungkinkan jumlah rumah yang tergenang bisa berubah.

Perbaikan tanggul yang jebol, katanya, sudah dilakukan karena antisipasi ketika curah hujan tinggi, sehingga debit air sungai yang meningkat tidak lagi melimpas ke pemukiman warga.

Sebelumnya, di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus juga terdapat sekitar 80-an rumah warga yang tergenang banjir akibat melimpasnya Sungai Dawe,namun saat ini genangan mulai surut, termasuk akses Jalan Pantura Timur Kudus yang sempat terendam juga mulai surut, sehingga lalu lintas kembali lancar.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: