Jakarta, Aktual.com – Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) berjanji akan memberikan tambahan anggaran kepada rukun warga (RW) di Jakarta.
“Jakarta itu harus berkeadilan, tadi Bang Eki (Ketua Dewan Adat Bamus Betawi), maka salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp 100 juta sampai 200 juta,” ujar RK dalam acara deklarasi Selayang Pandang di sebuah pendopo samping Kantor Bamus Betawi di Jalan Bekasi Timur IX, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9).
Berkaca dari pengalamannya sewaktu menjadi Gubernur Jawa Barat, dia menilai hal ini sangat mungkin dilakukan.
“Masa Bandung bisa, Jakarta enggak? Apa yang terjadi? RW-RW, warganya, ikut memikirkan, mendesain sendiri wilayahnya,” lanjut RK.
Menurut dia, jika setiap RW punya anggarannya yang cukup, permasalahan di lingkungan akan lebih cepat diselesaikan.
RK mencontohkan beberapa persoalan yang bisa diselesaikan di tingkat RW tanpa campur tangan gubernur.
“Apa ngurusin selokan? Apa bikin gerbang? Apa bikin modal UMKM warga RW-nya? Silakan. Jadi, enggak semua urusan, perintilan-perintilan harus semua diputuskan balai kota,” imbuh dia.
Kendati demikian, pemberian dan penggunaan anggaran RW ini tentu akan diawasi orang yang kompeten. Untuk teknisnya nanti akan dibicarakan saat RK menjabat Gubernur Jakarta nanti.
Ada hal-hal yang harus diteken sebagai peraturan terlebih dahulu sebelum nanti dilaksanakan di lapangan, termasuk soal siapa yang mengawasi atau proses belanja di tingkat RW.
“Contoh, waktu di Bandung, izin ya. Saya kasih Rp 100 juta per RW. Saya bilang tahun pertama, beli motor triseda dulu buat RW-RW yang tidak punya motor kebersihan. Jadi bersih, Pak. Menang Adipura,” kata RK.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini meyakini, dengan adanya otonomi para RW ditambah dengan supervisi dari orang-orang terpilih dan berilmu, Jakarta akan mengalami perubahan yang luar biasa dalam lima tahun ke depan.
Dalam acara ini, RK mendapat rekomendasi dari Badan Musyawarah (Bamus) Betawi untuk melestarikan budaya Betawi.
“Hari ini Bang Eki (Ketua Umum Bamus Betawi Eki Pitung) mewakili salah satu dewan adat dari Bamus Betawi menjelaskan satu dokumen rekomendasi tentang bagaimana pelestarian budaya Betawi ketika di Jakarta baru, Jakarta naik kelas menjadi kota global,” kata RK.
Kepada RK, Bamus Betawi berpesan agar ketika Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota dan beralih sebagai kota global, budaya Betawi yang merupakan identitas wilayah penuh kearifan lokal tidak ditinggalkan.
Artikel ini ditulis oleh:
Editor: Arie Saputra