Akan tetapi, jika terlalu ditekan yang jauh lebih rendah dari suku bunga pasar akan sangat berbahaya. “Karena hal itu berpotensi menurunkan kesehatan perbankan,” jelasnya.

Kemarin, Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk, Achmad Baiquni menyebutkan, pemerintah memang menginginkan suku bunga 7 persen untuk kredit infrastruktur. Namun begitu, pihaknya masih kebingungan untuk mencari marjinnya.

“Kita masih lihat ya nanti bagaimana peluang kita untuk jaga margin dengan rate 7 persen. Sehingga kami cari komposisi cost of fund-nya (biaya dana), bisa tetap rendah, tapi margin kita mungkin akan tergerus,” ungkap Baiquni.

Salah satu proyek infrastruktur yang akan dibiayai BNI dengan suku bunga 7 persen adalah proyek LRT Jabodebek. “Memang rate-nya 7% masih dalam pembicaraan. Ini kan (proyek LRT) kebutuhan dana-nya sekitar Rp27 triliun, dibagi dengan perbankan lain. Dari Rp27 triliun, Rp9 triliunnya kan pemerintah, Rp18 triliun perbankan,” ujar dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka