Jakarta, Aktual.com – Rita Subowo mengisyaratkan akan kembali mencalonkan diri menjadi Ketua Komite Olimpiade Indonesia pada kongres akhir Oktober nanti, meski ada pihak yang menilai jika mantan Ketua Umum KONI Pusat itu, telah dua kali memimpin KOI.

“Tahun 2007 merupakan masa transisi, karena KONI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) harus dipisah. Saat itu AD/ART KOI belum ada. Baru 2011 IOC mengakui kita, karena statuta telah dibuat,” kata Rita Subowo di Kantor KOI Senayan, Jakarta, Senin (28/9).

Dengan pernyataan tersebut, peluang mantan Ketua Umum PBVSI untuk maju kembali pada bursa pencalonan Ketua KOI periode 2015 sampai dengan 2019 ini cukup terbuka. Melihat peta dukungan yang ada saat ini, Rita Subowo masih mempunyai tempat untuk kembali memimpin KOI.

Hanya saja, langkah Rita Subowo untuk kembali menuju puncak KOI harus berhadapan dengan AD/ART yang menyatakan jika masa bakti Ketua KOI yang diperbolehkan adalah selama dua periode. Rita Subowo telah menjabat Ketua KOI periode 2007 s.d. 2011 (merangkap jabatan dengan Ketua Umum KONI Pusat) dan 2011 s.d. 2015.

“Tinggal dari sudut pandang mana untuk memahami hal ini. Jika berdasarkan pengakuan IOC, saya baru satu periode,” kata Rita Subowo.

Selain berhadapan dengan AD/ART, pada kongres nanti juga dihadapkan dengan banyaknya pesaing untuk menjadi pucuk pimpinan KOI. Sebut saja Ketua KONI Sumatera Selatan Mudai Maddang. Selain itu, ada Sesmenpora Alfitra Salamm dan pengusaha nasional Erick Thohir.

Satu bulan menjelang kongres, pergerakan KOI maupun anggota mulai terlihat, yang salah satunya dengan digelarnya Rapat Anggota Istimewa dan Kongres Istimewa KOI. Hanya saja, kegiatan yang digelar di Hotel Peninsula Jakarta itu harus terhenti karena ada masalah yang tidak bisa dipecahkan, terutama masalah penggunaan istilah istimewa serta revisi AD/ART.

Terkait dengan revisi AD/ART, pihak KOI menyatakan jika hal tersebut dilakukan untuk mempermudah dalam mengesahkan sembilan calon anggota baru, di antaranya jet ski, kabbadi, cricet, hand ball, dan rugby. Hanya saja, keinginan KOI itu ditolak oleh anggota.

Dengan adanya penghentian sidang yang dilakukan oleh Ketua KOI Rita Subowo, beberapa anggota langsung mengambil alih pimpinan sidang. Sidang pun tetap berjalan meski berpindah ke Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta. Dalam sidang tersebut juga ditetapkan tim penjaringan untuk pemilihan Ketua KOI periode 2015 s.d. 2019.

Perwakilan anggota KOI itu akhirnya menunjuk Timbul Thomas Lubis sebagai ketua penjaringan. Sesuai dengan rencana, pembentukan tim penjaringan itu akan tetap dilaporkan ke KOI dan selanjutnya dilakukan negosiasi. Selain itu, juga akan dilaporkan ke Kemenpora.

Artikel ini ditulis oleh: