Rizal Ramli

Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan penjualan batik Indonesia.

Menurut dia, dengan tingginya harga dolar AS saat ini akan membuat batik cap asal Tiongkok jauh lebih mahal harganya ketimbang batik lokal.

“Dengan dolar AS mahal, batik Tiongkok akan lebih mahal. Ini kesempatan buat batik Indonesia,” katanya saat pembukaan “Tribute to Batik” di salah satu mall di kawasan Blok M, Jakarta, Sabtu (3/10).

Mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengatakan batik cap asal Tiongkok memang masih banyak ditemukan di dalam negeri.

Namun, jika bicara soal batik tulis, menurut dia Indonesia tidak terkalahkan.

“Kalau tulis, saya yakin enggak ada yang ‘ngalahin’ Indonesia,” katanya.

Rizal mengatakan batik punya kontribusi besar sebagai identitas nasional. Bahkan menurut dia, Indonesia sudah begitu dikenal di seluruh dunia �dengan produk batiknya.

Ia juga menilai batik Indonesia telah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam 10 tahun terakhir.

Hal itu terlihat dari variasi desain, motif maupun warna.

“Jadi ada ‘renaissance’ (bangkit kembali). Warnanya yang tadinya tua gelap sekarang menjadi lebih berwarna, modern. Variasinya juga luar biasa,” katanya.

Menurut dia, era kebangkitan batik Indonesia itu harus dimanfaatkan secara maksimal dengan terus melakukan inovasi sesuai keinginan pasar.

“Kita harus bangga dengan batik, orang asing saja suka karena nyaman,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: