Jakarta, Aktual.co — Mantan bintang Brazil Ronaldo berharap skandal korupsi yang menghantam badan sepak bola dunia, FIFA juga akan memicu reformasi dan perubahan di federasi sepak bola Brazil.

Dengan Sepp Blatter telah mengejutkan dunia dengan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden FIFA setelah 17 tahun menduduki jabatan itu, juara dunia 2002 Ronaldo mengindikasikan ia berharap sejawatnya di Konfederasi Sepak Bola Brazil (CBF) Marco Polo Del Nero juga akan mundur.

Del Nero baru berada di posisi itu sejak pertengahan April, di mana ia menggantikan Jose Maria Marin, salah satu dari tujuh pejabat sepak bola papan atas yang ditahan pekan lalu di Swiss dengan dakwaan AS menerima suap bernilai 150 juta dolar dalam rentang waktu 24 tahun.

Del Nero menegaskan ia tidak tahu apa-apa mengenai praktek-praktek korupsi, namun Ronaldo mengatakan di Sao Paulo, bahwa dirinya meyakini “sapu yang baru” dibutuhkan untuk saat ini.

“Saya akan senang untuk melihat dia (Del Nero) juga mengundurkan diri. Ia tidak memberi contoh bagus. Hubungan dia dengan mantan presiden (CBF) merupakan bukti,” kata Ronaldo (38), yang juga merupakan anggota tim Piala Dunia 1994 yang juga meraih gelar dunia, meski ia tidak bermain sama sekali, seperti dikutip AFP, Kamis (4/6).

“Itu menggemparkan orang-orang untuk melihat kepengurusan di sepak bola Brazil dan dunia di krisis korupsi ini. Saya berharap penyelidikan-penyelidikan itu melangkah maju — dan khususnya di sini, di Brazil.” “Saya pikir ini hanya awal dan masih banyak yang harus ditemukan,” tambah mantan pemain internasional Brazil itu.

“Hirarki sepak bola memerlukan pembaruan dengan federasi-federasi.” “Saya pikir para politisi dan pejabat sepak bola yang tersangkut korupsi perlu dipenjara,” kata Ronaldo, yang berbicara di Sao Paulo, sambil memberi kesimpulan bahwa ia menuntut transparansi, kejujuran, dan profesionalisme yang lebih besar lagi.

“Ada banyak hal yang salah di sini,” ia meneruskan, dengan memberi kiasan mengenai pertandingan domestik di mana banyak kklub terjebak utang dan kasus-kasus penonton yang terjatuh, sedangkan berbagai stadion yang dibangun untuk Piala Dunia tahun lalu tidak digunakan.

Ronaldo melihat sejumlah persekongkolan melibatkan FIFA dan CBF begitu dekat, ketika ia menjadi panitia penyelenggara Piala Dunia.

Artikel ini ditulis oleh: