Jakarta, Aktual.com – Hingga hari Jumat ini sudah ada 67 kantung jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang, sudah masuk ke Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur dari lokasi kecelakaan.

Berdasarkan catatan di posko Post Mortem Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri, kantung jenazah terakhir tiba pada pukul 16:10 WIB dari Pelabuhan Tanjung Priok hasil dari evakuasi di lokasi kecelakaan di Pantai Tanjungpakis, Pakisjaya, Karawang, Jawa Barat.

Berdasarkan pantauan di lokasi pada Jumat (2/11), hingga pukul 18:40 WIB belum ada tambahan kantung jenazah yang masuk lagi.

Pada pukul 16:10 WIB tersebut, ada dua kantung jenazah yang masuk dengan dibawa oleh dua unit mobil ambulans dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang langsung dimasukan ke ruangan CT Scan Post Mortem Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri.

Dengan tambahan dua kantung jenazah tersebut secara total sudah ada 67 kantung jenazah dan 13 kantung properti yang berhasil dievakuasi dari Pantai Tanjungpakis, Kabupaten Karawang.

Pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan dan Jatuh di perairan Tanjungpakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06:33 WIB.

Pesawat nahas Lion Air JT 610 itu sendiri, dikabarkan membawa 180 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua Pilot dan enam awak pesawat.

Hingga saat ini, baru satu korban yang teridentifikasi yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 dan beralamat di Dusun Prumpon Rt 001 Rw 001 Kecamatan Sukodono Jawa Timur yang merupakan anak ketiga dari Ibu Surtiyem dan Bambang Supriyadi.

Jenazah Jannatun teridentifikasi dengan No Post Mortem 0108 dari kantong jenazah DVI 00/Lion-Tj Priok/0010, teridentifikasi sesuai Antemortem 128 pada tanggal 31 Oktober 2018.

Identitas korban tersebut, diketahui dari bagian tubuh yang ditemukan, yakni tangan kanan dengan lima jari lengkap, kemudian menyambung bagian tubuh dada atas sampai perut menjadi satu bagian tidak terpisahkan.

Dari potongan tubuh korban tersebut, tim Inafis mencocokan sidik jari tangan kanan dengan sidik jari tangan kiri di izasah korban yang berhasil memiliki kecocokan 13 titik, ditambah dengan data yang menyebut kebiasaan korban memakai cincin yang khas di jari tengah tangan kanan.

Jenazah korban teridentifikasi sendiri sudah diserah terimakan pada perwakilan keluarga yang hadir di RS Polri Kramat Jati dan diterbangkan ke Sidoarjo Kamis (1/11) sekitar pukul 05:00 WIB.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: