Jakarta, Aktual.com — Regulator Tiongkok mengambil langkah-langkah baru untuk meredam gejolak di pasar keuangan. Langkah tersebut yaitu melarang investor yang memegang saham lebih dari lima persen persen menjual sahamnya dalam enam bulan ke depan.
Aturan baru dari regulator sekuritas Tiongkok tersebut dimaksudkan untuk mengurangi tekanan pada pasar saham.
Meskipun upaya untuk membendung kerugian, sell-off di pasar saham utama Tiongkok terus jatuh pada Rabu (8/7) kemarin, dengan Shanghai Composite terjun 6,8 persen. Nilai saham turun hampir 30 persen pada Juni.
Sekitar 500 perusahaan lain yang terdaftar mengatakan mereka akan menghentikan perdagangan sahamnya, dalam upaya untuk melindungi diri dari krisis tersebut.
Dan 1.300 perusahaan juga menghentikan perdagangannya, hampir setengah dari saham utama Tiongkok.
Kepala Strategi Pasar Tiongkok, Chris Weston mengatakan untuk pertama kalinya, China Insurance Regulatory Commission (CIRC) mengakui ada serangan yang berlangsung.
“Ketika kita melihat sekitar 90 persen dari pasar ditangguhkan atau jatuh oleh batas harian mereka (sementara langkah-langkah lebih lanjut telah diambil untuk membatasi pengaruh yang tampaknya diberikan oleh pedagang berjangka) Anda tahu hal-hal menjadi kurang rasional,” urai Weston menjelaskan, demikian dilansir BBC Business, Kamis (9/7).
Artikel ini ditulis oleh: