Jakarta, Aktual.com — Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan akhir pekan pagi ini masih belum bergerak dari zona pelemahan.

Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Jumat (7/8), mata uang Garuda dibuka melemah 20 poin ke level Rp13.535 per dolar AS dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (6/8) kemarin, yakni di level Rp.13.515 per dolar AS.

Pada perdagangan pagi ini, mata uang di Asia Tenggara cenderung melemah. Hanya peso Filipina yang berhasil menguat 0,04%.

Dolar Singapura (-0,12%), ringgit Malaysia (-0,09), baht Thailand (-0,1%), rupiah melemah 0,06% ke Rp13.535 per dolar AS.

Berdasarkan data kurs TT Bank Mandiri, posisi kurs jual telah berada di level Rp13.550 sejak kemarin, sedangkan kurs beli berada di level Rp13.515.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengemukakan, belum adanya sentimen yang dapat menahan pelemahan rupiah membuatnya semakin melemah. Pun menguatnya harga-harga komoditas pun belum dapat membendung kenaikkan laju dolar AS, dan rupiah terkena imbasnya.

Pada Jumat (7/8) Reza memprediksi laju rupiah di atas level support 13.529, yaitu Rp13.538-13.520 (kurs tengah BI).

“Tetap antisipasi dan waspadai pelemahan rupiah lebih lanjut. Cermati setiap sentimen yang dirilis,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: