Jakarta, Aktual.com — Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat pada perdagangan awal pekan pagi ini masih dalam posisi negatif. Mata uang Garuda bahkan kembali mencetak level terendah baru setelah minggu lalu jatuh 94 poin.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Senin (27/7), rupiah dibuka melemah 17 poin atau 0,13% ke level Rp13.464 per dolar AS. Saat perdagangan di bursa saham dibuka, posisi rupiah cenderung stagnan, dan diperdagangkan melemah 0,02% atau 3 poin ke Rp13.450 per dolar AS.
NH Korindo Securities Indonesia dalam risetnya mengemukakan, belum adanya sentimen positif yang signifikan dapat dijadikan pegangan untuk penguatan rupiah.
“Belum adanya tanda-tanda penguatan membuat laju rupiah kembali melemah. Tetap antisipasi serta cermati setiap sentimen yang dirilis,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Pada Senin (27/7) Reza memprediksi laju rupiah di bawah level support 13.415, yaitu Rp13.455-13.438 (kurs tengah BI).
Pelemahan laju rupiah pekan lalu masih berlanjut, seiring belum membaiknya sentimen yang ada. Turunnya indeks manufaktur Tiongkok berimbas pada pelemahan nilai tukar Yuan.
Begitupun dengan masih melemahnya harga komoditas, terutama harga komoditas logam sehingga berimbas pada penguatan laju dolar AS. Akibatnya tentu Rupiah masih menjadi pesakitan.
“Adanya berita positif rencana OJK untuk membangkitkan industri perbankan melalui 12 kebijakan relaksasinya tidak terlalu direspon positif,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh: