Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi serius tapi santai mendengarkan pertanyaan yang diajukan wartawan dalam kesempatan jumpa pers Pameran Investival 2017 di Main Hall, Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (26/10). Pameran Investival juga diselenggarakan selama Oktober 2017 di 26 kota di Indonesia sesuai dengan Bulan Inklusi Keuangan yang dicanangkan oleh OJK. Selain diikuti OJK, BEI, KPEI dan KSEI, juga 24 perusahaan efek Anggota Bursa serta anak usaha SRO, The Indonesia Capital Market Institute (TICMI). (Foto: Aktual.com/Eko S Hilman)
Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi serius tapi santai mendengarkan pertanyaan yang diajukan wartawan dalam kesempatan jumpa pers Pameran Investival 2017 di Main Hall, Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (26/10). Pameran Investival juga diselenggarakan selama Oktober 2017 di 26 kota di Indonesia sesuai dengan Bulan Inklusi Keuangan yang dicanangkan oleh OJK. Selain diikuti OJK, BEI, KPEI dan KSEI, juga 24 perusahaan efek Anggota Bursa serta anak usaha SRO, The Indonesia Capital Market Institute (TICMI). (Foto: Aktual.com/Eko S Hilman)

Jakarta, Aktual.com – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengagendakan Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Perseroan Tahun Buku 2018. RUPS tersebut dihadiri oleh 5.520(Lima ribu lima ratus dua puluh) pemegang saham atau 92,93 persen dari total pemegang saham perseroan.

“Dalam Rencana Anggaran Tahunan Persero Tahun Buku 2018, diharapkan Pendapatan Usaha Perseroan akan meningkat sebesar 19% dari Rp374 miliar pada tahun 2017, menjadi Rp444 miliar di tahun 2018,” ujar Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, Jumat (27/10).

Hal tersebut sejalan dengan RKAT Bursa tahun 2018 yang menetapkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp9 triliun untuk tahun mendatang, serta menargetkan peningkat jumlah Emiten baru sebanyak 35 perusahaan

“Beberapa langkah strategis terkait upaya peningkatan kualitas layanan kepada Emiten, Investor dan Pemegang Rekening salah satunya adalah C-BEST Next Generation (Next G). Sistem ini digunakan oleh KSEI untuk penyelesaian transaksi di pasar modal melalui pemindahbukuan,” jelasnya.

C-BEST Next G ini, lanjutnya, merupakan penyempurnaan sistem yang sudah ada untuk mengakomodir kebutuhan pemakai jasa dan emiten. Selain kapasitas penyimpanan yang lebih besar, performanya lebih optimal dan aksesnya juga lebih cepat. Fitur yang dipakai merupakan jawaban akan kebutuhan para pemakai jasa KSEI sejalan dengan tuntutan perkembangan Pasar Modal Indonesia saat ini. KSEI juga akan mengimplementasikan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) Next-G yang merupakan pengembangan dari AKSes saat ini.

“Harapannya agar investor lebih intensif menggunakan fasilitas ini tidak saja untuk sekedar memantau kepemilkan efek serta dana yang tersimpan di Rekening Dana Nasabah, namun lebih dari itu sebagai portal web yang nantinya akan dijadikan sebagai landasan bagi program AKSes Financial Hub yang berkelanjutan dalam beberapa tahun mendatang,” tambahnya.

Pengembangan AKSes-Next G di tahun 2018 akan menambah fasilitas kenyamanan bagi para investor melalui notifikasi langsung untuk mutasi saldo Efek/Reksa Dana serta penyebaran informasi pasar modal lainnya.

“KSEI juga menyediakan infrastruktur yang dapat memberikan layanan jasa terbaik kepada emiten dan juga investor agar memberikan nilai tambah serta membantu memperlancar aktivitas tindakan korporasi. Untuk mengakomodir kebutuhan dan memberikan kemudahan kepada investor untuk berpartisipasi dalam kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanpa perlu hadir secara fisik, yang penerapannya disesuaikan dengan koridor hukum yang berlaku di Indonesia, maka KSEI sudah menunjuk Central Securities Depository (CSD) Turkey- MKK (Merkezi Kayit Kurulusu) sebagai mitra untuk melakukan pengembangan E-proxy and E-voting platform,” tambahnya.

Beberapa manfaat yang diberikan oleh E-proxy dan E-voting berupa kemudahan komunikasi antara Emiten, Biro Administrasi Efek (BAE), KSEI, Perusahaan Efek, Bank Kustodian dan Pemegang Saham karena menggunakan landasan sistem komunikasi untuk penyelesaian transaksi, aksi korporasi dan pemberian hak suara (vote) secara online dan terintegrasi satu sama lain sehingga pelaksanaan RUPS di Pasar Modal Indonesia dapat berlangsung dengan efektif dan efisien sesuai dengan bisnis proses yang dibutuhkan oleh pelaku pasar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka