Asap hitam membubung ke udara setelah serangan udara dari koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan militan Negara Islam di sebuah desa di bagian timur Mosul, Irak, Minggu (29/5). ANTARA FOTO/REUTERS/Azad Lashkari/djo/16

Moscow, Aktual.com – Rusia menyebut Amerika Serikat sudah meminta maaf atas serangan udara yang menewaskan lebih dari 60 prajurit Pemerintah Suriah dan melukai 100 prajurit di Provinsi Deir Az-Zour, Suriah Timur (17/9).

Menlu Rusia Sergey Lavrov mengatakan pihak AS menyampaikan permintaan maaf itu kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad. “Ya, mereka telah meminta maaf,” kata Lavrov dalam wawancara di stasiun televisi Rusia, Rossiya 1, dikutip dari Xinhua, Sabtu (24/9).

Lavrov mengatakan, gencatan senjata di Suriah hanya bisa berhasil apabila didasarkan kesepakatan bersama atau kolektif. Atau istilah dia, memerlukan kerja sama tulus Washington (AS) untuk memisahkan oposisi moderat dari kelompok teror.

Sebelumnya, 10 September lalu, Lavrov dan Menlu AS John Kerry umumkan gencatan senjata di seluruh Suriah. Semua pihak yang berperang diminta hentikan serangan. Juga memberi akses ke daerah yang terkepung konflik seperti Aleppo. gencatan senjata berlangsung hingga 19 September.

Namun diketahui, di tengah-tengah kesepakatan itu, pada 17 September, koalisi pimpinan AS lakukan serangan di Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur. Moscow meradang, menuding pihak AS langgar kesepakatan. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara