Jakarta, Aktual.com- Anggota Dewan Keamanan (DK) PBB gagal mengambil keputusan terkait resolusi tentang kekerasan di Suriah setelah keluarnya veto oleh Rusia. Diberitakan sedikitnya 400 orang tewas minggu ini akibat serangan militer Suriah ke Ghouta.

Sebagian besar anggota DK PBB menyerukan pemberlakuan gencatan senjata 30 hari di Ghouta, Suriah, guna memastikan organisasi bantuan masuk ke kawasan itu.Bahkan Swedia dan Kuwait mengajukan rancangan resolusi gencatan senjata dalam 72 jam.

Tetapi Rusia melalui Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyebut jika, rancangan resolusi itu “sama sekali tidak realistis.” Dia melanjutkan, penerapan gencatan senjata sebagai “proses rumit” dan “tidak bisa ditentukan oleh resolusi DK.”

Vassily Nebenzia pun mengusulkan agar teks resolusi dirubah. Utamanya soal bagian yang terkait dengan penyaluran bantuan, yang hanya bisa dilaksanakan “jika kondisi keamanan memungkinkan”.

Sementara Duta Besar Swedia Olof Skoog menyebut jika DK PBB telah mencoba menemukan solusi dan menambahkan, kemungkinan dapat dilakukan pemungutan suara pada hari Jumat (23/2) paska perubahan yang diusulkan Rusia diteliti.

Jelang sidang DK PBB, Direktur kemanusiaan PBB Mark Lowcock menyebut jika kondisi di Ghouta Timur seperti “contoh dari bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata, yang sepenuhnya diketahui, dapat diprediksi dan bisa dicegah.”

Dia menambahkan, hanya kurang dari dua persen populasi yang terkepung di kawasan itu telah menerima bantuan sejak 1 Desember lalu.

Sedangkan Menurut Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert tindakan Rusia sebagai sebuah peringatan,”Rusia memiliki tanggung jawab khusus atas apa yang tengah terjadi” di Suriah. “Tanpa dukungan Rusia di Suriah, kehancuran dan kematian ini tidak akan terjadi.”

Adapun pihak Kementerian Luar Negeri Jerman menerangkan, gagalnya kesepakatan di DK PBB “tidak dapat dimengerti”. Berlin menyebut, Rusia telah “sekali lagi melindungi rezim Assad di tengah pelanggaran hukum internasional”.

Menjelang pertemuan Dewan Keamanan, para demonstran telah tiga papan reklame di seberang gedung PBB di New York dengan teks: “500.000 orang tewas di Suriah dan masih tidak beraksi? Bagaimana, Dewan Keamanan? #SaveGhouta”

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs