Jakarta, Aktual.com – Anggota Satpol PP Kota Surabaya, Asmadi yang sempat mengkasari Habib Umar bin Abdullah Assegaf, pada Jumat (22/5) malam akhirnya mendatangi kediaman Habib Umar di Bangil, Pasuruan. Dia pun kemudian mencium tangan sang dzurriyah Rasulullah SAW, serta menyampaikan permohonan maaf.

Sambil mencium tangan Habib Umar, dia juga ingin kekhilafan nya dimaafkan, dan alhamdulillah dengan keikhlasan hati yang seluas samudera, Habib Umar pun memaafkan Asmadi.

Asmadi mengaku saat itu ia sedang sangat kecapekan sehingga ia khilaf. Habib Umar kemudian memeluk Asmadi, dan peristiwa ini disambut hangat oleh para jamaah dan tamu yang hadir, yang langsung melantunkan sholawat.

Sebagaimana diketahui Asmadi yang sempat mendorong dan mengkasari Habib Umar di pos check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Exit Tol Satelit pada Rabu (20/5) sore, dikecam luas oleh umat Islam se-Indonesia.

Karena semua orang tahu bahwa tugas aparat itu adalah melindungi dan mengayomi warga masyarakat. Aparat harus memiliki kesabaran ekstra dalam melayani warganya, apalagi terhadap seorang Habaib yang sudah berusia sepuh dan sangat dihormati oleh umat Islam.

Peristiwa permintaan maaf Aparat Satpol PP kepada Habaib inipun disambut positif oleh Ulama Kondang, Ustadz Ahmad Al-Habsy.

Dalam video singkat yang beredar di masyarakat, Ustadz Ahmad Al-Habsy menghadiahkan Umroh kepada Asmadi, akan berangkat ke tanah suci bersama Ustadz Ahmad Al-Habsy.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, setelah rekaman video perselisihan tersebut viral di media sosial, upaya mediasi telah dilakukan pihak kepolisian.

Hasilnya, perselisihan yang terjadi antara Umar Abdullah Assegaf dan anggota Satpol PP bernama Asmadi yang berjaga di pos PSBB Kota Surabaya itu berakhir damai.

“Kapolres Pasuruan sudah lakukan langkah komunikasi dan koordinasi, hasilnya Habib Umar Abdullah Assegaf, telah memaafkan secara pribadi kejadian tersebut,” kata Kombes Trunoyudo di Mapolda Jatim, Jumat (22/5).

Ia mengatakan, upaya mediasi sengaja dilakukan pihak kepolisian untuk menjaga kondusifitas di tengah bulan ramadhan. Terlebih, saat ini juga sedang menghadapi pandemi Covid-19.

Karena itu, pihaknya berharap kasus tersebut tidak dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk memperkeruh situasi.

“Kedua pihak akan saling memaafkan dan bermediasi untuk situasi aman dan kondusif serta nyaman di Jatim,” terangnya.