Jamaah calon haji kloter pertama embarkasi Surabaya bersiap naik pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (9/8). Sebanyak 4.459 calon haji dari 11 kloter sembilan embarkasi, Medan, Batam, Padang, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Lombok dan Makassar diberangkatkan ke Arab Saudi. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Penandatangan kerjasama “Indonesia-Arab Saudi Ekonomi Digital” menuai penolakan dari sejumlah pihak. Salah satunya SAPUHI (Syarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia).

SAPUHI dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya melakukan penolakan terhadap dua Unicorn sebagai bagian dalam penyelenggaraan Ibadah Umroh dan Haji di Indonesia.

“Peluang Kapitalisasi Bisnis Umroh, Traveloka dan Tokopedia bisa diindikasikan akan melakukan Kapitalisasi Bisnis Penyelenggaraan Ibadah Umroh dan akan merugikan Jama’ah Indonesia di kemudian hari dengan pola kapitalisasi yang ada,” ujar Ketua Umum SAPUHI, Syam Resfiadi dalam keterangan ditulis Rabu (18/7).

Selain itu menurut SAPUHI bahwa biro perjalanan ibada seperti umroh adalah Bisnis Menggiurkan.”Jama’ah Umroh adalah Captive Market yang besar dan pasti dilirik oleh banyak pihak, dari sekitar 1 juta Jama’ah yang berangkat Umroh setiap tahun nya, atau setara perputaran Dana sekitar 20 Triliun setiap tahun nya jika dihitung prorate per jama’ah 20 juta rupiah,” ungkapnya.

“Maka tentu ini menjadi bisnis yang diincar oleh banyak pihak, dan tentunya bisnis perjalanan Umroh merupakan bisnis yang diatur secara ketat oleh Peraturan Perundang-undangan di Indonesia,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh: