Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Karangasem, Aktual.com – Satelit NASA Modis milik Amerika Serikat merekam peningkatan thermal atau suhu panas di permukaan kawah Gunung Agung. Hal itu diakui oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana menjelaskan, beberapa hari lalu NASA Modis merekam thermal 51 megawatt. “Tapi semalam itu 97 megawatt,” ujar Devy di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (29/11).

Dari citra satelit itu bermakna jika lava di permukaan gunung setinggi 3.142 mdpl terus bertumbuh. “Terjadi pertumbuhan laba di dalam kawah Gunung Agung terus tumbuh di lantai atau dasar kawah,” ujarnya.

Hal itu menurut Devy menandakan jumlah lava di permukaan semakin banyak. “Kedua, dia berpotensi menghasilkan letusan. Dalam kondisi over pressure, ketika magma di bawah permukaan terakumulasi tekanan, maka ketika dia melepaskan tekanan material i i dapat terlontar berupa dalam bentuk lontaran batu maupun abu,” jelas dia.

Ia menjelaskan, mungkin banyak warga bertanya jika malam terlihat ada cahaya terang di kawah Gunung Agung. “Ini adalah vulkanik glow diakibatkan oleh lava yang sudah ada di permukaan. Kita tidak perlu membuktikan naik ke atas untuk melihat ada atau tidak lavanya, tapi kita kan punya teknologi satelit. Satelit sudah merekam adanya lava di permukaan dan ada dan sudah berada di dasar kawah semakin tumbuh terus jumlah lavanya semakin banyak,” papar dia.

“Kalau dilihat dari energi thermal lava yang ada di permukaan tiga hari lalu nilainya 51 megawatt vulkanik radiatif power (VRP). Kemarin malam jumlahnya sudah hampir 2 kalinya yakni 97 megawatt VRP. Artinya adanya pertumbuhan energi thermal di permukaan kawah,” tambah dia.

Laporan: Bobby Andalan

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid