Jakarta, Aktual.com – Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Suwarno mengungkapkan, kegagalan Indonesia di SEA Games 2015 Singapura, karena adanya intervensi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Intervensi ini, kata Suwarno, terkait dengan cabang olahraga (cabor) yang disertakan dalam multi even dua tahunan itu.

Suwarno mengungkapkan, pihaknya tak merekomendasi enam cabor yang akan mengikuti multi event terbesar se-Asia Tenggara itu. Namun, Kemenpora memaksa untuk memasukan enam cabor tersebut mengikuti SEA Games.

“Kita sudah menjaring yang terbaik melalui seleksi. Tetapi, tetap saja ada atlet yang dimasukkan tim SEA Games Singapura 2015, padahal mereka menolak mengikuti seleksi. Itu kan jelas melanggar kesepakatan dimana atlet berpeluang yang diberangkatkan,” katanya di Jakarta, Jumat (19/6).

Selain itu, ada pula pergantian tim inti dan pergantian manajer berkuda oleh Kemenpora.

“Pergantian manajer berkuda hanya karena tidak sejalan dengan KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Dan, pergantian manajer tenis meja yang berakibat salah menyusun komposisi pemain,” katanya.

Indonesia dalam SEA Games 2015 Singapura kemarin, finis di posisi lima klasemen akhir perolehan medali. Padahal, Satlak Prima menargetkan tim Merah Putih finis di posisi tiga atau empat klasemen akhir.

Artikel ini ditulis oleh: