Brussel, Aktual.com – Ledakan terjadi di ruang keberangkatan bandar udara Brussel, Belgia Selasa pagi (22/3) waktu setempat, menewaskan satu orang dan melukai beberapa lagi.

Laporan kantor berita setempat menyatakan bahwa ada tembakan dan terikan dalam bahasa Arab sebelum ledakan.

Ledakan tersebut terjadi empat hari setelah penangkapan seseorang di Brussel, yang diduga ikut dalam serangan di Paris, Prancis, pada November tahun lalu, yang menewaskan 130 orang.

Polisi Belgia mewaspadai tindakan balasan atas penangkapan tersebut.

Media gaul mempertontonkan gambar asap dari ruang keberangkatan itu, yang semua jendelanya hancur oleh ledakan tersebut.

Penumpang terlihat lari dari ruang keberangkatan itu menuju landasan pacu.

Pewarta stasiun televisi Sky News Alex Rossi dari tempat kejadian itu melaporkan bahwa dia mendengar dua kali ledakan sangat keras.

“Saya bisa merasakan guncangan gedung tersebut. Di sana juga ada kabut dan asap sebagiamana… Saya pergi ke tempat ledakan tersebut terjadi dan di sana beberapa orang keluar yang tampaknya bingung dan terpukul,” katanya, dikutip dari Reuters.

“Pemikiran di sini adalah bahwa itu adalah semacam serangan teroris – yang belum diuji petugas di bandar udara sini,” katanya menambahkan.

Rekaman video mempertontonkan kerusakan di bagian dalam ruang keberangkatan dengan beberapa barang berserakan di lantai.

Media Belgia melaporkan lalu lintas kereta api menuju bandara dihentikan.

Bandar udara Brussel menyatakan pembatalan keseluruhan jadwal penerbangan dan semua penumpang telah dievakuasi.

Saleh Abdessalam, tersangka utama serangan di stadion, kafe-kafe, dan tempat pertunjukan musik di Paris pada November lalu yang masih hidup ditangkap oleh polisi Belgia setelah terlibat baku tembak pada Jumat.

Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon, Senin menyatakan bahwa pemerintah dalam kewaspadaan tinggi atas kemungkinan serangan balasan setelah penangkapan Abdesalam yang berusia 26 tahun.

“Kami tahu bahwa menghentikan satu sel… dapat mendorong yang lainnya untuk bertindak. Kami sadar hal itu terjadi dalam kasus ini,” katanya kepada siaran radio publik.

Penyidik Prancis Francois Molins dalam konferensi persnya di Paris, Sabtu lalu, menyatakan bahwa Abdesalam yang merupakan warga kelahiran Prancis dan dibesarkan di Brussel kepada penyidik mengakui bahwa dia diburu atas tindakan meledakkan diri bersama yang lainnya di Stade de France dalam serangan malam hari yang diklaim oleh ISIS, namun dia kemudian mengundurkan diri dalam aksinya itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara