Pemerintah terbitkan surat utang negara. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Kendati jumlah utang pemerintah terus meningkat, namun direncanakan pada tahun ini pemerintah tetap akan mencari utang sebanyak mungkin untuk menutup defisit anggaran.

Apalagi dalam APBN Perubahan 2017, pemerintah telah melebarkan rentang defisit dari 2,41 persen di APBN 2017 menjadi 2,92 persen di APBNP 2017. Hal ini terjadi karena penerimaan negara ditagetkan menurun, namun belanja negara malah meningkat.

Untuk itu, dengan tren utang yang terus meningkat, menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, pihak sebetulnya mulai merasa takut.

“Tetap saja, jangan Anda tanya (pemerintah) ketakutan atau enggak (dengan tren utang yang tinggi). Kalau ditanya takut, semua juga takut. Masa, Anda pikir orang tidak punya takut,” tegas Darmin, di Jakarta, Rabu (12/7).

Apalagi kemudian, kata dia, utang pemerintah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) banyak dikantongi investor asing. Hal ini tentu sangat berisiko. Karena secara tiba-tiba, dananya bisa dilarikan ke luar negeri.

“Jadi ada risiko yang harus diwaspadai pemerintah soal kepemilikan asing pada porsi utang kita,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka