Banda Aceh, Aktual.com — Sebanyak 2.334 calon mahasiswa dinyatakan lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Malikussaleh, Aceh Utara.

Pengumuman resmi bisa diakses lewat laman pengumuman.sbmptn.or.id sejak pukul 17.00 WIB, Jumat (10/7). Sebelumnya pendaftar lewat jalur ini sebanyak 8.941 calon mahasiswa untuk 28 jurusan di universitas negeri tersebut.

“Dari jumlah yang lulus itu, sebanyak 894 orang mahasiswa lulus dalam program beasiswa Bidikmisi. Dengan jumlah beasiswa bidikmisi itu, Unimal menempati peringkat kedua terbanyak mahasiswa yang lulus program Bidikmisi,” sebut Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Apridar, Jumat (10/7).

Disebutkan, peringkat pertama penerima bidikmisi terbanyak yaitu Universitas Khairul sebanyak 970 mahasiswa, peringkat tiga Universitas Negeri Semarang 840 dan peringkat keempat Universitas Andalas Padang sebanyak 723 orang.

“Sebelumnya pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bulan lalu, Unimal juga menempati peringkat kedua nasional penerima bidikmisi. Beasiswa bidikmisi ini khusus untuk calon mahasiswa dari kurang mampu, namun memiliki otak yang cerdas,” sebut Prof Apridar.

Pihakanya terus melobi sejumlah pihak untuk memberikan beasiswa pada generasi muda Aceh. Sehingga, generasi Aceh ke depan merupakan lulusan perguruan tinggi yang memiliki kemampuan intelektual dan life skill serta bisa menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

“Kita imbau juga, pemerintah kabupaten/kota di Aceh membuat program beasiswa untuk mahasiswa asal daerahnya masing-masing,” imbuhnya.

Bagi yang tidak lulus SBMPTN, Prof Apridar menyatakan jangan berkecil hati. Pihaknya masih membuka jalur masuk dengan label Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMBPT) sejak 8 Juni-31 Juli 2015.

“Jadi masih bisa mendaftar bagi yang tidak lulus kali ini,” ujarnya.

Dia menegaskan, Unimal terus berbenah dan menyiapkan segala fasilitas untuk mahasiswa, seperti perpustakaan, laboratorium, ruang perkuliahan yang nyaman. Selain itu, pihaknya terus meningkatkan kapasitas dosen dengan mengirimkan dosen melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral (S3).

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas lulusan. Untuk itu, mari sama-sama mendukung peningkatan mutu di pendidikan tinggi di Aceh,” pugkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: