Jakarta, Aktual.co —Aksi yang digelar Aliansi Mahasiswa Universitas Indonesia, Selasa malam (9/12) kemarin tepat di hari Anti Korupsi Sedunia, mendapat pengawalan ketat kepolisian. Yakni dari Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan dan Polsek Beji, Depok. 
Dalam aksi yang diikuti 30 puluh mahasiswa itu, mereka menuntut penurunan harga BBM bersubsidi; pemberantasan koruptor dan mafia migas; dan pencopotan Jenderal Sutarman dari jabatannya sebagai Kapolri.
Dimulai pukul 17:15 WIB, aksi sempat akan dibubarkan kepolisian saat para mahasiswa berjaket almamater kuning itu mencoba membakar ban dan memblokade Jalan Raya Lenteng Agung. Suasana sempat ricuh. Namun aksi akhirnya tetap bisa berlanjut hingga pukul 20:00 WIB.
Dalam orasinya, Aliansi Mahasiswa UI menyatakan kebijakan penaikan BBM bersubsidi merupakan bukti bahwa rezim Joko Widodo – Jusuf Kalla telah mendzalimi rakyat. Karena menyebabkan kenaikan harga pangan, biaya transportasi publik dan lain-lain. Menurut mereka, kebijakan itu tidak tepat.
Ketimbang menaikkan BBM bersubsidi, masih banyak solusi lain yang bisa dilakukan pemerintah. Seperti memberantas mafia migas, menangkap koruptor yang menyebabkan kobocoran APBN, menaikkan pajak di sektor industri besar, dan nasionalisasi aset strategis Indonesia. 
Selain itu, penaikan harga BBM di kala turunnya harga minyak dunia adalah bukti bagaimana rezim Jokowi – Jusuf Kala melanggar UU APBN 2014.
Tuntutan Aliansi mahasiswa UI agar Kapolri Sutarman mundur juga dilontarkan terkait tindakan kekerasan yang diperlihatkan aparat kepolisian dalam menghadapi protes kenaikan BBM. Seperti terbunuhnya Muhamad Arif di Makassar dan ditangkapnya 8 orang mahasiswa di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta. 

Artikel ini ditulis oleh: