Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini dibuka di zona hijau, mata uang Garuda menguat tipis 0,04% ke level Rp13.333 per dolar AS, atau menguat 6 poin dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Senin (29/6) kemarin, yakni di level Rp13.339 per dolar AS.

Kendati demikian, pada pukul 08.43 WIB, rupiah berbalik melemah ke level Rp13.340 per dolar AS. Dan kemudian, rupiah bergerak lagi menguat ke level Rp13.331 per dolar AS pada pukul 09.17 WIB.

Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya mengemukakan mata uang dan pasar modal Asia berpeluang melanjutkan pelemahannya.

“Mata uang dan pasar modal Asia hari ini berpeluang melanjutkan pelemahannya,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, Selasa (30/6).

Lebih lanjut dikatakan dia, strategi politik Perdana Menteri Yunani Tsipras untuk menyerahkan keputusan penerimaan proposal utang dari Troika kepada rakyat Yunani melalui referendum yang dijadwalkan akhir minggu ini, memicu kepanikan di pasar global.

Dipicu oleh kenaikan tajam yield obligasi Yunani tenor 10 tahun yang sudah mencapai 15%, seiring dengan meningkatnya peluang ke luarnya Yunani dari Zona Euro. Di samping itu hampir semua bursa saham dan mata uang dunia melemah tajam.

Yunani, kata dia, dipastikan tidak akan melunasi utang kepada IMF sebesar 1,5 miliar euro yang jatuh tempo hari ini, dan tidak akan mendapatkan paket pinjaman lanjutan yang bernilai 7,2 miliar euro.

Artikel ini ditulis oleh: