Jakarta, Aktual.com — Kepala Cabang Bank Sentral AS atau Federal Reserve New York William Dudley mengatakan pada Kamis (15/10) bahwa kenaikan suku bunga oleh bank sentral masih mungkin tahun ini jika data ekonomi “sejalan” dengan perkiraan.

Tetapi Dudley, yang juga Wakil Ketua Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), dewan kebijakan The Fed, mengatakan tanda-tanda baru-baru menunjukkan ekonomi sedang melambat.

Dengan perlahan masuk ke dalam debat terbuka antara para pejabat Fed mengenai apakah ekonomi siap untuk kenaikan suku bunga pertama dalam lebih dari sembilan tahun, Dudley menahan diri dari setiap prediksi langsung, mencatat dalam pembicaraan di Brookings Institution bahwa “ada banyak data antara sekarang dan akhir tahun.”

“Ada beberapa berita yang menunjukkan bahwa ekonomi melambat,” kata dia menunjuk ke penjualan ritel yang lesu dan dampak pelemahan pada perdagangan dari dolar yang kuat.

Ditanya apakah kenaikan suku bunga acuan federal fund mendekati nol yang telah lama diprediksi bisa terjadi pada akhir tahun ini, ia berhati-hati, menekankan keputusan apa pun tergantung pada data.

Namun dia menambahkan bahwa jika perekonomian bergerak “sejalan” dengan apa yang Fed prakirakan, ia akan mendukung kenaikan.

“Apa yang tidak jelas adalah bagaimana ekonomi akan berjalan,” katanya.

Ketua Fed Janet Yellen telah berulang kali mengatakan tahun ini bahwa peningkatan suku bunga, mendekati nol sejak 2008, kemungkinan pada akhir tahun tahun. Dia mengulangi prediksi pada 24 September, sementara seperti biasa menekankan bahwa langkah tersebut akan “bergantung data”.

Tingkat suku bunga Fed fund memiliki dampak besar pada tingkat suku bunga global dan spekulasi tentang kenaikannya telah memicu volatilitas yang lebih besar berbulan-bulan di pasar seluruh dunia.

Tapi sejak Yellen berbicara terakhir, data ekonomi AS telah datang lebih lemah dari yang diharapkan, terutama angka-angka pada pasar pekerjaan September yang dirilis pada 2 Oktober.

Indikator kunci untuk kebijakan moneter The Fed — inflasi, penciptaan lapangan kerja, dan upah — semua telah lebih lemah dari yang diharapkan. Dan dolar yang kuat telah memukul ekspor AS, hambatan lain pada pertumbuhan ekonomi.

Awal pekan ini dua anggota FOMC lainnya, Lael Brainard dan Daniel Tarullo, mengatakan mereka lebih suka menunggu sampai 2016 untuk mengambil langkah.

Dan Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan pekan lalu bahwa, sementara pada September ia telah mengasumsikan ekonomi akan cukup kuat untuk kenaikan suku bunga tahun ini, ada beberapa tanda-tanda lemah yang membutuhkan pemantauan.

“Ketidakpastian yang cukup besar juga mengelilingi prospek aktivitas ekonomi,” kata dia.

FOMC memiliki dua pertemuan lagi yang dijadwalkan tahun ini, yaitu 27-28 Oktober dan 15-16 Desember.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan