Lima anggota grup musik Fugitivo yang tewas dibunuh kartel narkoba Meksiko - foto X

Tamaulipas, Aktual.com – Kantor Kejaksaan Agung Tamaulipas, Meksiko mengonfirmasi pembunuhan lima anggota grup musik Fugitivo. Kejaksaan menyebutkan kalau pelaku pembunuhan adalah salah satu kartel narkoba di Meksiko.

Dilansir dari Al Jazeera, sebelum ditemukan tewas, kelima anggota grup musik itu sudah dilaporkan hilang selama beberapa hari. Mereka dilaporkan hilang setelah dikontrak untuk menggelar konser di kota yang rawan kejahatan di timur laut negara itu.

Surat kabar Diario de Mexico mengatakan, pada Kamis (29/5) bahwa jasad kelima musisi itu telah ditemukan setelah mereka hilang sejak hari Minggu (18/5). Disebutkan pula, kalau polisi telah menangkap sembilan tersangka terkait dengan penculikan dan pembunuhan mereka.

Menurut pihak berwenang, sembilan tersangka tersebut merupakan bagian dari faksi ”Los Metros” dari Kartel Teluk, yang beroperasi di kota Reynosa, di negara bagian Tamaulipas, dekat perbatasan Meksiko-Amerika Serikat.

”Penegak hukum menangkap sembilan orang yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Mereka diketahui sebagai anggota sel kriminal Kartel Teluk,” kata Jaksa Agung Tamaulipas Irving Barrios dalam konferensi pers. Menurutnya, sembilan senjata api dan dua kendaraan disita. Penyelidik ​​menggunakan rekaman pengawasan video dan pelacakan ponsel untuk mengetahui gerakan terakhir para musisi, kata Barrios.

Untuk diketahui, Tamaulipas dianggap sebagai salah satu negara bagian paling berbahaya di Meksiko karena keberadaan anggota kartel yang terlibat dalam perdagangan narkoba dan migran, serta kejahatan lainnya, termasuk pemerasan.

Pengumuman penangkapan tersebut disampaikan beberapa jam setelah pejabat mengatakan lima mayat ditemukan dalam pencarian orang-orang tersebut, yang merupakan anggota band lokal bernama Fugitivo.

Para musisi tersebut disewa untuk menggelar konser pada hari Minggu tetapi tiba di lokasi pertunjukan yang direncanakan adalah tanah kosong, menurut anggota keluarga yang telah menggelar protes mendesak pihak berwenang untuk bertindak. Keluarga para korban juga melaporkan telah menerima permintaan tebusan untuk para musisi, yang berusia antara 20 dan 40 tahun.

Musisi Meksiko sebelumnya telah menjadi sasaran para anggota kartel di tengah persaingan, karena beberapa menerima pembayaran untuk menggubah dan membawakan lagu-lagu yang mengagungkan eksploitasi para pemimpin geng.

Untuk diketahui pula, lebih dari 480 ribu orang telah tewas dalam kekerasan terkait narkoba dan kejahatan terorganisasi, dan sekitar 120 ribu orang telah hilang di Meksiko.

Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump telah menetapkan Kartel Teluk dan beberapa kelompok kriminal lainnya sebagai organisasi teroris global. Pada Januari lalu, kantor Kedutaan Besar AS di Meksiko telah mengeluarkan peringatan perjalanan tingkat tertinggi, yakni tingkat 4 yang memperingatkan warga untuk tidak bepergian ke beberapa kota di Meksiko, termasuk Reynosa. Menyebutkan resiko penculikan dan seringnya baku tembak di kota tersebut.

(Indra Bonaparte)