“Ketidaksetujuan terhadap hal-hal tersebut harus diekspresikan dengan cara-cara yang elegan dan tidak membalasnya dengan aksi serupa,” ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (DPP IMM) Najih Prastiyo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (23/10).
“Ketidaksetujuan terhadap hal-hal tersebut harus diekspresikan dengan cara-cara yang elegan dan tidak membalasnya dengan aksi serupa,” ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (DPP IMM) Najih Prastiyo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (23/10).

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Najih Prastiyo mengajak segenap warga Muhammadiyah tetap konsisten mencerdaskan bangsa melalui segala yang dimiliki, terlepas siapapun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

“Warga Muhammadiyah agar tetap sabar dan terus membantu peran mencerdaskan kehidupan bangsa dengan amal usaha pendidikan yang jumlahnya ribuan, tanpa harus berharap berlebihan untuk menguasai memperoleh posisi menteri bidang pendidikan,” kata Najih dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (27/10).

Dia mengatakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga telah berpesan untuk memberi kesempatan kepada Mendikbud Nadiem Makarim. Sementara Muhammadiyah apapun kondisinya akan terus berbuat yang terbaik untuk negara.

Najih mengatakan tidak perlu menyesali pilihan Presiden Joko Widodo atas Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebaiknya, kata dia, bangsa Indonesia memberikan pandangan positif jika ada yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat secara umum. Apabila menyampaikan pendapat berseberangan sebaiknya dilakukan dengan cara-cara yang santun tanpa perlu menghakimi.

“Agar masyarakat dan para elit negara tidak menghakimi seorang menteri sebelum mendengarkan dan melihat kinerjanya secara pasti,” katanya.

Najih mengatakan pernyataan Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fahmi Salim yang menyatakan kekecewaan posisi Mendikbud tidak mewakili pandangan umum ormas Muhammadiyah.

“Saya kira itu resmi pendapat pribadinya. Karena seyogyanya Muhammadiyah juga tidak punya hak untuk kecewa kepada presiden. Mari kita dukung sepenuhnya kabinet baru yang di bentuk oleh Presiden Jokowi. Semoga kita dapat mengedepankan budaya saling merangkul dan berkontribusi nyata untuk bangsa dan negara,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan