Prajurit TNI dibantu petugas memasukan peti jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 pada prosesi pemakaman massal, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (29/10). Sebanyak lima jenazah dan 22 potongan tubuh manusia yang tidak teridentifikasi pada peristiwa jatuhnya pesawat Hercules pada 30 Juni 2015 di Medan, dimakamkan dilokasi tersebut. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/pd/15

Medan, Aktual.comk – Sisa jenazah atau bagian tubuh korban pesawat Hercules C-130 yang tidak teridentifikasi, dimakamkan secara massal di Monumen Membramo, Kecamatan Medan Polonia, Kamis (29/10).

Jenazah dan potongan tubuh korban pesawat tersebut dimasukkan dalam tujuh keranda dan dibawa terlebih dulu ke Lanud Soewondo Medan.

Setelah dishalatkan, keranda tersebut dibawa ke Monumen Membramo yang berada depan Markas Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) III Medan.

Pemakaman secara massal itu dilakukan karena, tim Disaster Victim Identification (DVI) tidak berhasil mengidentifikasi jenazah atau potongan tubuh jenazah pesawat yang jatuh pada 30 Juni 2015 itu.

Kepala RS Bhayangkara Polda Sumut AKBP Farid Amansyah mengatakan, tujuh keranda tersebut berisi lima jenazah dan 22 bagian tubuh yang tidak berhasil dikenali.

Meski ada keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya, namun tidak ada kecocokan setelah dilakukan tes DNA.

Dalam pemakaman tersebut, sejumlah orang yang dianggap perwakilan keluarga juga hadir, di antaranya ada yang berasal dari Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

“Dalam pemakaman ini kita juga memanggil pihak keluarga. Dimana kelima jenazah dan bagian tubuh yang akan dimakamkan ditempatkan pada tujuh peti. Dua di antaranya berisi kumpulan potongan tubuh,” katanya.

Ketua Tim DVI Polda Sumut Kombes dr Setyo Purwanto menjelaskan, dalam proses identifikasi para korban pesawat Hercules C-130 tidak ada kesesuaian (matching) antara data ante mortem dan post mortem yang didapatkan dari jenazah dengan anggota keluarga yang sudah diuji lewat pemeriksaan DNA.

Padahal pihaknya telah berupaya mensesuaikan data ante mortem dan post mortem antara jenazah dan anggota keluarga yang mengaku kehilangan kerabatnya.

“Jadi, data dari jenazah sudah kita ambil, begitu juga data dari anggota keluarga. Namun dalam uji laboratorium, data tersebut tidak ada yang ‘matching’ (sesuai),” katanya.

Sebelumnya, pesawat Hercles A-130 jatuh di kawasan perumahan yang sedang dalam pembangunan di Jalan Jamin Ginting Medan, pada 30 Juni 2015.

Selain penumpang pesawat, peristiwa itu juga menewaskan pekerja bangunan di perumahan tersebut dan beberapa pegawai lokasi pijat tradisional yang berada persis di samping lokasi jatuh pesawat.

Artikel ini ditulis oleh: