Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pidato saat acara penutupan Munaslub Partai Golkar di Jakarta, Rabu (20/12/2017) malam. Munaslub Partai Golkar bertema Menuju Golkar Bersih Golkar Bangkit untuk Indonesia Sejahtera tersebut memutuskan Airlangga Hartarto sebagai ketum Partai Golkar yang dihadiri kader Partai Golkar se Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menilai bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla masih layak untuk kembali dicalonkan sebagai wakil presiden.

“Tentang cawapres, tergantung Presiden kalau soal itu. Presiden kan sudah tahu mana yang tepat, kalau di Golkar kan, ya pak Jusuf Kalla masih bagus,” kata Setnov sebelum menjalani sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin.

Pada 23 Februari 2018, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan di Denpasar, Bali mengumumkan pencalonan Joko Widodo sebagai capres PDI Perjuangan dan meminta semua kader PDI Perjuangan siap memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019 dengan semua tenaga dan sumber daya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya disebut-sebut menolak untuk kembali diajukan sebagai pasangan Jokowi pada pemilu 2019 nanti karena sudah dua kali menjadi wapres.

“Yang jelas (Pak Jusuf Kalla) masih bagus,” tambah Setnov.

Terkait kemungkinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto untuk menjadi cawapres, Setnov menyerahkan hal tersebut ke Presiden Jokowi.

“Tanya Presiden ya kalau itu,” jawab Setnov.

Saat ini sudah ada 8 parpol yang mendukung Jokowi maju sebagai capres pada pemilu 2019 yaitu PDI-P, Nasdem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Hanura, Perindo, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara