Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, didampingi Presiden yang juga politikus PDIP, Joko Widodo, saat menghadiri HUT ke-46 PDIP di Jakarta, Kamis (10/1). HUT PDIP juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Cawapres pendamping Jokowi, KH Ma'ruf Amin. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pengamat komunikasi dan politik Dr Emrus Sihombing mengatakan jangan sampai pemilihan menteri pada Kabinet Kerja jilid II berdasarkan politik identitas.

“Kita harus berhenti melakukan politik identitas, hentikan pemilihan menteri atas dasar etnis, agama, gender,” kata Emrus yang juga Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner ditulis Ahad (28/7).

Emrus berpendapat bahwa gender juga salah satu hal yang sering dipermasalahkan publik. Padahal, laki-laki dan perempuan memiliki kemampuan yang sama sebagai menteri, apapun kementerian yang didudukinya.

“Saya tidak setuju dengan yang orang bilang harus ada laki-laki dan perempuan, kalau memang yang mumpuni kebetulan seluruhnya perempuan ya kenapa tidak semuanya perempuan? Atau kebetulan semuanya laki-laki kenapa tidak semuanya laki-laki? Atau sebagian laki-laki dan sebagian perempuan juga boleh, ya artinya jangan sampai dipilih karena gendernya,” ujar Emrus.

Emrus mengatakan para calon menteri Indonesia harus memiliki kapabilitas dan integritas yang tinggi, dan yang paling penting mencintai Pancasila di dasar hatinya.

Ke depan, Emrus berharap jangan sampai ada perselisihan antarkementerian, walaupun ada perbedaan pendapat, para menteri harus membahasnya pada rapat-rapat kabinet dan tidak semestinya dibuka kepada publik.

Artikel ini ditulis oleh: