Jakarta, Aktual.co — Beberapa media massa Indonesia telah secara resmi menyampaikan koreksi atas kesalahan pemuatan berita Xanana Gusmao. Berita tersebut terkait pernyataan Xanana saat HUT TNI di Surabaya beberapa waktu lalu. 
Koreksi berita tersebut terkait permintaan maaf atas berita berjudul: “Xanana Gusmao Isyaratkan Timor Leste Kembali ke Pangkuan NKRI”. Redaksi memohon maaf atas kekeliruan tersebut”.
Dalam siaran persnya, Ketua Fraksi Partai CNRT Parlament Nasional, Deputado Natalino dos Santos Nascimento mengatakan, guna mencegah terjadinya ketegangan antar kedua negara, Fraksi Partai CNRT Parliament Timor-Leste mengimbau beberapa hal. 
“Pertama, kami meminta pihak Dewan Pers Indonesia untuk memberikan sanksi kepada media bersangkutan, yang telah melanggar kode etik jurnalisme. Media terkait dengan sengaja tidak mengindahkan prinsip keseimbangan informasi dan tidak melakukan check and re-check sebelum melakukan publikasi ke kalagan umum,” katanya, Rabu 15/10).
Ia juga kepada Media Nasional Timor-Leste, harus melakukan verifikasi kepada berita dengan karakter tendensius, provokatif dan berimplikasi negatif pada stabilitas nasional Timor-Leste.
“Kami juga mengimbau kepada Dewan Pers Indonesia dan Timor-Leste untuk lebih profesional di bidang jurnalistik, utamanya penguatan bahasa Inggris, mengingat bahasa tersebut merupakan bahasa universal,” tambahnya.
Akhirnya, Fraksi Partai CNRT Parlament Nasional, berharap, kejadian ini merupakan pelajaran yang berharga bagi kedua belah pihak, baik media di Indonesia maupun Timor-Leste. “Ke depan, diharapkan tidak terulang kesalahan yang sama,” tuntasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Timor-Leste dan Indonesia masing-masing diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Dr. Constâncio da Conceição Pinto dan Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Mr. Sjafrie Sjamsoeddin membantah berita bahwa Xanana Gusmao ingin Timor Leste kembali ke Indonesia. 
Dalam wawancara tersebut, Xanana tidak mengatakan atau mengisyaratkan Timor-Leste kembali ke Pangkuan NKRI, seperti yang dilansir oleh segelintir media massa di Indonesia. 
Terjadi salah intrepretasi dalam bahasa Inggris, dimana Xanana mengatakan dalam bahasa Inggris ‘We Won’t/Kita Tidak Akan’, tapi ditangkap bahwa ‘We Want/Kami Ingin’.