Srikandi Ganjar mengadakan pelatihan makrame yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas generasi milenial. Kolaborasi dengan kyms craft di Pontianak, Kalimantan Barat, acara ini memberikan kesempatan kepada perempuan untuk belajar membuat kerajinan tangan yang populer dan menghasilkan merchandise menarik.
Srikandi Ganjar mengadakan pelatihan makrame yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas generasi milenial. Kolaborasi dengan kyms craft di Pontianak, Kalimantan Barat, acara ini memberikan kesempatan kepada perempuan untuk belajar membuat kerajinan tangan yang populer dan menghasilkan merchandise menarik.

Pontianak, Aktual.com – Srikandi Ganjar Kalimantan Barat terus mengadakan berbagai kegiatan positif. Terbaru, mereka menggelar pelatihan kerajinan makrame.

Berkolaborasi dengan kyms craft, acara untuk perempuan milenial terselenggara di Heim Coffee, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Korwil Kalbar, Putri Adelia, menjelaskan pelatihan ini untuk meningkatkan kreativitas dalam bidang kerajinan tangan, terutama makrame.

“Kami bekerja sama dengan kyms craft untuk mengajak perempuan milenial belajar membuat makrame,” ujar Adel, Jumat (7/7).

Adel menambahkan ini adalah salah satu kerajinan mudah. Makrame adalah seni simpul-simpul tangan menggunakan berbagai jenis benang, termasuk benang katun.

Kerajinan ini dapat menghasilkan berbagai jenis merchandise menarik seperti gantungan kunci, bunga, tas, dan lain-lain.

Menurut Adel, kerajinan makrame sangat populer di kalangan muda di Kalimantan, termasuk di Kota Pontianak.

Dengan minat yang tinggi saat ini, Srikandi Ganjar memberikan kesempatan bagi perempuan milenial menyalurkan kreativitas mereka.

“Ini merupakan salah satu tren generasi milenial, terutama perempuan di sini. Itu sebabnya kami menginisiasi acara ini,” jelas Adel.

Dia berharap pelatihan ini meningkatkan ekonomi kreatif di Pontianak. Sebab, kerajinan makrame dapat dengan modal sangat kecil dan keuntungan maksimal.

“Kami dapat meningkatkan sektor ekonomi kreatif di sini, sehingga menjadi salah satu sumber usaha atau mata pencaharian bagi perempuan milenial,” kata Adel.

“Kerajinan makrame sebenarnya memiliki daya jual yang tinggi, namun modalnya tidak terlalu banyak,” tambahnya.

Pelatihan ini mendapat antusias peserta, seperti Nupriliana (24). Dia menilai pelatihan makrame sangat menyenangkan dan bermanfaat.

“Saya sangat senang dengan kegiatan ini. Harapannya dapat mendorong lebih banyak generasi muda untuk menjadi lebih kreatif,” ungkap Nupriliana.

Selain itu, Nupriliana juga tertarik untuk mencoba usaha kerajinan tangan jenis makrame karena dapat menghasilkan keuntungan.

“Melalui pelatihan ini, saya dapat mengembangkan kreativitas. Sebagai generasi milenial, ini bisa menjadi peluang usaha di masa depan,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan