Jakarta, Aktual.com –Aliansi Mahasiswa Indonesia menuntut Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan resmi menolak tegas penundaan pemilu dan mendukung pemilu 2024. Mereka menyampaikan akan melakukan aksi besar pada 21 April 2022 agar Jokowi memenuhi tuntutan tersebut.

Ketua BEM Universitas Indonesia Bayu Satria Utomo menjelaskan, dalam demo 21 April besok banyak kampus lain yang tergabung di AMI turun ke jalan. Bayu menjelaskan sudah ada 100 ketua lembaga/komunitas mahasiswa yang bergabung di AMI.

Ferry Juliantono Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Syarikat Islam (PP SI) menanggapi rencana demonstrasi mahasiswa yang akan diselenggarakan di gelar kembali 21 April 2022.

Ferry saat ini sedang mendampingi Ketua Umum PP SI Dr Hamdan Zoelva yang sedang berada dalam acara Haul di Pesantren Al Hamidy Banyu Anyar Pamekasan Madura pimpinan KH Mohammad Rofii Baidhowi yang dihadiri oleh ribuan jamaah dan santri.

“Gerakan mahasiswa adalah hati nurani bangsa. Suara mahasiswa juga suara umat, suara buruh, suara pekerja, suara rakyat. Pemerintah wajib mendengar suara mahasiswa, buruh, pekerja dan rakyat. Dengar dan berubahlah sebelum semuanya terlambat,” ujar Ferry, Rabu (20/4).

Menurut Ferry, tuntutan mahasiswa adalah wujud aspirasi rakyat di tengah masyarakat yang resah, gelisah dan bingung. Terutama terkait kenaikan harga-harga barang jelang lebaran, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kenaikan tarif dasar listrik di tambah lagi rencana kenaikan harga gas dan elpiji akan membuat rakyat makin putus asa.

“Mahasiswa menangkap amanat penderitaan rakyat ini yang lalu disuarakan melalui aksi unjuk rasa. Belum lagi elit politik dan pemerintahan yang terus mencoba menggoreng isu penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden yang jelas melanggar konstitusi membuat suasana terus memanas meski masih dalam bulan ramadhan”, tegas Ferry.

Kami himbau sekali lagi Pemerintah serius merespon tuntutan mahasiswa, buruh, pekerja. Dan wajib hukumnya untuk melaksanakan tuntutan itu,” pungkas Ferry.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Ridwansyah Rakhman