Maulana Syekh Dr Abdul Mun’im bin Abdul Aziz bin Shiddiq al-Ghumari saat memberikan talaqi kitab Ta'rif Mu'tasi Bi Ahwali Nafsi di Zawiyah Arraudhah Jalan Tebet Barat VIII, No 50, Jakarta Selatan, Sabtu (13/5/2017). Ta'rif Mu'tasi Bi Ahwali Nafsi adalah karya ayahanda beliau Al Arif Billah Abu Yasr Syekh Abdul Azis bin Muhammad bin Shidiq Al Ghumari Al Hasani QS. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Maulana Syekh Abdul Mun’im bin Abdul Azis bin Muhammad Shidiq Al Ghumary Al Hasani mengatakan seseorang dikatakan gembira jika kehidupannya ada kemiripan dengan Rasullullah SAW. Yakni, beristrikan wanita solehah.

“Rasulullah dianugerahi istri salehah yaitu Khadijah. Beliau senantiasa melayani Rasulullah SAW dengan baik. Ketika Rasulullah berada di Goa Hiro dan beliau didatangi jibril.  Beliau lari ketakutan dan lari kepada khadijah. Dan Khadijah mengatakan jangan takut. Ketika Rasulullah kembali ke Goa Hiro, Khadijah pun  memenuhi kebutuhan Rasulullah. Begtu pula ketika anak-anak Khadijah lahir. Bahkan ketika quraisy menyakiti Rasulullulah, Khadijah lah yang setia menemani,” jelas Syekh Abdul Mun’im saat menjelaskan kitab Al Anwaru Qudsiyah di Zawiyah Ar-Raudhah, Tebet, Jakarta, Minggu (14/5).

Syekh Mun’im menyebut, Sayyidah Khadijah adalah perempuan sebaik-baiknya yang melayani Rasulullah. Khadijah juga merupakan kemuliaan karena wanita pertama yang masuk Islam, setelah itu kemudian anak-anaknya.

“Sesungguhnya Khadijah memiliki istana di surga, jadi Rasulullah tidak pernah merasa sempit ketika berada di sisi Rasullullah. Ia sebaik-baiknya tempat bersandar bagi Rasulullah,” ungkapnya.

Bahkan, ketika Rasullullah hendak menikah lagi dengan Aisyah dan lainnya, Rasulullah mash tetap mencintai Khadijah. Hingga Aisyah cemburu karena setiap hari Rasulullah menyebut nama Khadijah.

“Kecintaan Rasulullah kepada Khadijah melekat meski beliau sudah wafat,” jelasnya.

Sama juga dengan biografi Fatimah, isteri Ali bin Abi Thalib. Kisahnya persis mirip dengan Rasullullah SAW. Walaupun, ia meninggal diusia yang masih muda yaitu 37 tahun karena melahirkan.

Rasullullah mengatakan dimana ada wanita yang meninggal karena melahirkan maka ia seorang syahid. Ketika disambangi, makamnya bau wangi meski 15 tahun telah wafat tapi jenazah pun masih utuh.

“Tidaklah bumi ini memakan jasad para nabi tidak juga orang yang sahid dan qori quran,” jelasnya.

Sepeninggal istrinya, Ali bertemu dengan wanita bernama Zahro. Karena namanya mirip dengan Fatimah Az Zahro beliau akhirnya tidak menjadi menikah. “Itu adalah bentuk kecintaan yang semata-mata karena Allah. Karena tanggung jawab,” tambahnya.

Sayyidah Fatimah Az Zahra adalah ahli Ibadah. Beliau Sudah sampai ke maqom Quthub. Maqom para wali dan mengantarkan nya ke kematian.

(Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka