Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani didampingi Khodimu Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation, Al Akh Muhammad Danial Nafis berbincang disela silaturahmi dengan volunteer acara Haflah Maulid 2017 di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat VIII, No 50, Jakarta Selatan, Rabu, (25/1/2017) malam. Arraudhah Ihsan Foundation menggelar kegiatan selama 2 hari Insya Allah akan dibacakan dan di khatamkan 2 kitab karya Syekh As Sayyid Abdullah bin Muhammad bin Shidiq Qs Al Ghumari al Hasani, Sabtu (28/1) hingga Minggu (29/1) bertempat di Zawiyah Arraudhah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah dalam mengajian shahih Bukharinya menjelaskan bahwa diantara adab baginda Nabi SAW ketika dalam hal tajalli (melihat atsar dari Sifat dan Nama Allah yang Agung), tidak mempercepat sesuatu yang Allah kehendaki untuk mengakhirkannya.

Baginda Nabi SAW selalu mengikuti kehendak Allah Ta’ala, sebagai bentuk kehambaan yang haikiki kepadaNya. Sebagaimana telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa baginda Nabi bersabda:

“إِنِّى رَأَيْتُ الْجَنَّةَ فَتَنَاوَلْتُ عُنْقُودًا وَلَوْ أَصَبْتُهُ لأَكَلْتُمْ مِنْهُ مَا بَقِيَتِ الدُّنْيَا”

Artinya: “Sesungguhnya saya melihat sorga, kemudian saya mendapatai setangkai anggur, jikalau saya mengambilnya maka kalian akan memakannya selama dunia ini masih ada “(HR. Bukhari).

Peristiwa ini terjadi ketika baginda Nabi SAW sedang shalat gerhana, kemudian Allah Ta’ala menampakkan kepadanya sorga beserta kenikmatannya, yaitu diantaranya adalah anggur surga.

Allah telah menampakkan atsar dari sifat Ar Razzaqnya kepada baginda Nabi SAW, yaitu menawarkan kepada baginda Nabi untuk makan buah sorga, akan tetapi baginda Nabi SAW tidak mengambilnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid