Maulana Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani membaiat thariqoh Shiddiqiah, Darqawiah, Syadziliah usai acara Maulid baginda Nabi Muhammad SAW di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2018) malam. Syekh Yusri mengingatkan kepada jamaah yang telah di baiat untuk mengikuti Hadroh Usbuiyah setiap Kamis malam di Zawiyah Arraudhah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam pengajian kitab shahih Bukharinya menjelaskan bahwa adab ketika seorang hamba mendapatkan sebuah kenikmatan adalah menyambutnya dengan rasa rendah hati dan bersyukur.

Tidak layak bagi seorang hamba yang tengah mendapat anugerah dari Allah Swt kemudian menerimanya dengan hati yang sombong dan angkuh, serta menganggap bahwa kenikmatan tersebut adalah didapat dengan jerih payah dan hasil usahanya sendiri semata.

Diantara adab dalam menyikapi nikmat Allah Swt yang berupa makanan, adalah apa yang telah Baginda Nabi Saw sabdakan: ” لاَ آكُلُ مُتَّكِئًا” Artinya: “Saya tidak makan sambil berbaring “(HR. Bukhari).

“Apabila Baginda Nabi Saw saja yang merupakan makhluk Allah Swt yang paling mulia tidak pernah makan sambil berbaring, apalagi dengan umatnya. Kaya-kaya Baginda Nabi Saw berkata kepada umatnya, apabila saya tidak makan sambil berbaring, maka begitu juga dengan kalian wahai umatku, karena saya adalah contoh bagi kalian”, tegas syekh Yusri.

Makan sambil berbaring adalah merupakan kebiasaan orang yang sombong dari para raja dan mereka yang menganggap dirinya memiliki kedudukan di atas orang lain, sedangkan makanan adalah merupakan salah satu kenikmatan Allah Swt yang harus disyukuri.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid