“ورود الفاقات أعياد للمريدين”

Artinya “ datangnya faqah (ujian yang menjadikan rasa butuh kepada Allah) adalah merupakan hari raya bagi para murid (orang yang sedang menuju jalan Allah).

Ketika seorang mukmin sudah benar-benar mampu menjadi hamba Allah dalam segala hal, maka ketika Allah memberikan ujian dan cobaan kepadanya, maka dia akan segera kembali kepadaNya dan menerimanya dengan penuh keridhaan, sebagaimana peribahasa Mesir mengatakan

“ ضرب الحبيب زي أكل الزبيب”

Artinya: “Pukulan seorang kekasih, bagaikan memakan buah anggur”, tambah Syekh Yusri.

Imam Abu Jamrah mengomentari sabda baginda Nabi SAW:

“إِذَانَعَسَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ يُصَلِّى فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَنَاعِسٌ لاَ يَدْرِى لَعَلَّهُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبَّ نَفْسَهُ”

Artinya: “Apabila kalian mengantuk ketika sedang shalat, maka tidurkanlah hingga rasa ingin tidur itu benar-benar telah pergi. Karena sesungguhnya ketika kalian shalat dalam keadaan ngantuk, maka dia tidak sadar, berharap untuk meminta ampunan, justru mencaci maki dirinya “(HR. Bukhari), bahwa meninggalkan adab dalam sebuah ketaatan adalah merupakan jafa (keras hati dan tidak beradab).
Imam Abu Jamrah RA berkata

“ أن ترك الأداب فى محل القرب من الجفاء”

Artinya: “Sesungguhnya meninggalkan adab ketika dalam keadaan beribadah, adalah merupakan jafa (keras hati dan tidak beradab). Karena shalat adalah ibadah, dan mencaci maki ketika sedang beribadah adalah tidak beradab, padahal kita diperintahkan untuk selalu beradab kepada Allah Ta’ala dalam setiap keadaan.

Maka dari itulah, baginda Nabi SAW memerintahkan untuk tidur sejenak apabila merasa ngantuk ketika sedang menjalankan shalat. Wallahu A’lam

Laporan: Abdullah Alyusriy

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid