Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri dalam pengajian tafsirnya menjelaskan, bahwasanya ketika Allah menghendaki sesuatu terhadap hambaNya, maka Allah akan menyiapkan dan mengatur semua jalannya, hingga kehendakNya ini terlaksana.
Sebagaimana Al Qur’an menceritakan tentang kisah baginda Nabi Yusuf AS, yang dibuang oleh saudara-saudaranya, kemudian ditemukan oleh keluarga al ‘aziz, dirawat dan dibesarkan di istananya, lalu disukai oleh isteri al ‘aziz hingga akhirnya masuk penjara, kemudian keluar dan pada akhirnya menjadi seorang menteri dan bertemu kembali dengan sang ayah yaitu baginda NabiYa’qub AS.
Dimana kehendak Allah adalah mewujudkan mimpi Nabi Yusuf AS, yaitu dirinya melihat sebelas bintang, matahari dan bulan bersujud kepadanya.
Pada akhir kisah ini disebutkan, bahwa: ” إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ” yang artinya ” Sesungguhnya Tuhanku adalah Dzat yang MahaLembut terhadap apa yang Ia kehendaki” (QS. Yusuf: 100).
Al Qur’an menta’birkan dengan kata “Al Lathif” yang berarti halus dan lemah lembut, pelan-pelan dan tidak sekaligus, hal ini menunjukkan bahwa salah satu dari kehendak Allah yang pasti terlaksana, adalah dengan melalui proses yang sedemikian sempurnanya, hingga benar-benar terjadi sesuai dengan IradahNya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid