Ada juga kehendak Allah yang tidak melalui proses, yaitu dengan kalimat: ” كن فيكون” yang artinya ” jadilah, makaakan menjadi ada”.
Begitu juga dengan kisah Fir’aun alaihi alla’nah, Allah Dzatyang Maha Mengatur, sehingga Nabi Musa AS lepas dari ancaman pembunuhan Fir’aun dan bala tentaranya, meskipun dilahirkan pada tahun yang memang giliran Fir’aun untuk membunuh semua bayi laki-laki yang ada pada waktu itu.

Bahkan Nabi Musa AS, yaitu orang yang akan menghancurkankerajaan Fir’aun, justeru malah tinggal dan dibesarkan diistananya. Hingga akhirnya, kehendak Allah terlaksana untuk menenggelamkan Fir’aun beserta bala tentaranya.

Apabila seorang hamba meyakini dan mengetahui bahwa segala sesuatu yang Allah kehendaki pasti terlaksana, melalui segala proses dan tahapan yang telah Allah tentukan, maka dirinyapun akan merasa tenang dan ridha terhadap segala proses yang akan dilaluinya itu.

Akan tetapi bagi orang yang belum memahami akan hal ini, maka dirinya terkadang tidak sabar atau bahkan tidak terima terhadap proses yang Allah tuliskan untuknya, wal ‘iyadzu billah. Yakinlah bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hambaNya, sehingga kita akan senantiasa cinta kepadaNya. Wallahu A’lam.

Laporan: Abdullah Alyusriy

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid