Sehingga dalam misi ini, baginda tidak melarang anak-anak yang belum dewasa untuk ikut rombongan. Ternyata Abu Sufyan mengirimkan utusanya kepada kafir Quraisy di Mekah untuk mengirimkan bala tentaranya demi keamanan barang dagangan mereka.
Oleh sebab dirinya merasa bahwa baginda Nabi SAW akan menghadangnya. Sehingga mereka pun datang dengan seribu pasukan lengkap dengan persenjataannya.
Ketika Haritsah sedang mengambil air, tiba-tiba datang serangan panah musuh dan mengena dirinya hingga membuatnya syahid. Sang Ibu pun ketika itu sangat sedih dan berkata kepada baginda SAW:
” يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَرَفْتَ مَنْزِلَةَ حَارِثَةَ مِنِّى فَإِنْ يَكُنْ فِى الْجَنَّةِ أَصْبِرْ وَأَحْتَسِبْ وَإِنْ تَكُ الأُخْرَى تَرَى مَا أَصْنَعُ”
Artinya: “Wahai Rasulallah, engkau tahu bagaimana kedudukan Haritsah di hatiku, kalau dia di sorga, maka saya akan bersabar dan mengharap pahala dari Allah, tapi kalau tidak, maka engkau akan melihat apa yang saya perbuat (akan terus bersedih dan menangis)”(HR. Bukhari).
Lalu baginda pun berkata, bahwa Haritsah berada di sorga firdausnya, yaitu sorga yang paling mulia yang telah Allah sediakan bagi hambanya yang beriman. Maka riwayat ini tidaklah bertentangan dengan hadits yang mengatakan bahwa baginda selalu menyeleksi para tentaranya sebelum berperang. WallahuA’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid