Allah mengharumkan akhlak mereka dengan menyebutkan dalam Al Qur’an yang dibaca hingga hari kiamat nanti yaitu pada ayat:
“وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا”
Artiya: “Dan mereka memberi makan yang mereka butuhkan kepada orang miskin, anak yatim dan tawanan perang”(QS. Al Insan:8).
Setelah baginda Nabi tidak memenuhi permintaan ini, bagindapun mengunjungi dan melipur hati Sayyidah Fatimah RA dengan memberikan sebuah amalan yang lebih baik dari seorang pembantu, yaitu sebuah dzikir yang mampu memberikan kekuatan dalam menjalankan tugasnya. Sebagaimana telah diriwayatkan dalam hadits:
“فَقَالَ أَلاَ أَدُلُّكُمَا عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنَ الْخَادِمِ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضْجَعَكُمَا تَقُولاَنِ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَأَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ مِنْ تَحْمِيدٍ وَتَسْبِيحٍ وَتَكْبِيرٍ”
Artinya: “Kemudian baginda pun berkata kepada mereka berdua (Ali dan Fatimah RA) saya tunjukkan kepada kalian amalan apa yang lebih baik bagi kalian dari seorang pembantu, ketika kalian hendak tidur maka bacalah tasbih tiga puluh tiga kali, tahmid tiga puluh tiga kali, dan takbir tiga puluh empat kali”(HR. Bukhari). Wallahu A’lam.
Laporan: Abdullah AlYusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid