Hal ini menunjukkan bahwa Abu Thalib adalah orang yang tahu tentang keistimewaan baginda Nabi SAW sejak kecil. Sehingga menjadikannya yakin bahwa Muhammad bisa menjadi wasilah untuk turunnya rahmat Allah.

Hal ini bukanlah merupakan sesuatu yang baru, oleh karena Abu Thalib melihat keajaiban yang dilihatnya ketika baginda Nabi tinggal bersamanya sejak kakeknya dipanggil Allah Ta’ala.

Abu Thalib melihat keberkahan sesalu menghampirinya sejak baginda Nabi tinggal bersama di rumahnya dengan anak-anaknya yang lain. Abu Thalib adalah bukan termasuk orang yang kaya, akan tetapi dengan kedatangan baginda Nabi, makanan yang hanya cukup untuk keluarganya, maka menjadi lebih dan penuh keberkahan.

Sehingga tidaklah heran, ketika baginda Nabi SAW diutus menjadi seorang Rasul, Abu Thalib tidak melarang istri dan anak-anaknya untuk memeluk islam. Adapun dirinya tidak menyatakan keislamannya, adalah demi menjaga baginda Nabi SAW.

Agar Abu Thalib memiliki wibawa di hadapan para kafir quraisy, karena mereka menganggap bahwa Abu Thalib masih satu keyakinan dengan mereka. Maka dengan wibawa inilah, dirinya mampu melindungi baginda Nabi dalam dakwahnya, sehingga tidak ada satupun dari mereka yang berani menyakiti baginda.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid