Hal ini adalah merupakan ijtihadnya, dalam mendukung dakwah baginda Nabi. Dalam syi’ir-syi’irnya, Abu Thalib adalah orang yang beriman kepada Allah sebagai Tuhan yang satu, sebagaimana mengakui keistimewaan baginda Nabi SAW. Meski tidak secara terang-terangan menyatakan baginda sebagai seorang Rasulullah.
Syekh Yusri menambahkan pada pengajian sirahnya, bahwa Abu Thalib adalah seorang mu’min tetapi tidak muslim. Mu’min oleh karena hatinya beriman kepada Allah Ta’ala dan Nabi Muhammad sebagaimana dalam syi’ir dan sikapnya, akan tetapi tidak muslim karena tidak bersyahadat dengan lisannya.
Maka dia adalah termasuk orang yang yang selamat, meskipun masuk neraka terlebih dahulu, yaitu neraka tanqiyah (neraka pembersih dosa). Ini adalah keyakinan yang akan kita bawa hingga kita menghadap kehadirat Allah Ta’ala. Wallahu A’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid