Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam pengajian shahih Bukharinya menjelaskan bahwa baginda Nabi SAW selalu mengajarkan untuk bertawadhu’ serta mengingatkan kepada umatnya untuk selalu memuliakan para utusan-utusan Allah, karena mereka adalah makhluk pilihan yang dijadikan sebagai perantara antara hamba dan Sang Khalik.

Diantaranya adalah dengan kita berhati-hati dalam memahami nash dari ayat ataupun hadits yang secara dhzahirnya mencela ataupun merendahkan hak seorang Nabi, sehingga kita tidak terjerumus dalam jurang kekafiran. Karena sesungguhnya orang yang merendahkan seorang Nabi SAW adalah hukumnya kafir.

Diantara ayat yang perlu kita fahami dengan benar adalah firman Allah yang berbunyi:

“فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوتِ إِذْ نَادَى وَهُوَ مَكْظُومٌ”

Artinya: “Dan bersabarlah wahai Muhammad akan putusan dari Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti pemilik ikan paus, ketika dirinya berdoa dalam keadaan susah”(QS. Yunus: 48).

Secara dhahir, ayat ini adalah mencela kepada Nabi YunusAS atas kesalahan yang telah dilakukan, sehingga baginda NabiSAW tidak boleh seperti dirinya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid