Hingga suatu saat, datanglah tentara Hajjaj bin Yusuf At Tsaqafi sebagai utusan Marwan bin Hakamuntuk membunuh Abdullah bin Zubair, dan menghancurkan Ka’bah , serta membangunnya kembali seperti bangunan yang ada pada masa Baginda Nabi Saw.
Ketika datang khalifah Harun Ar Rasyid, beliau meminta pendapat kepada Imam Malik Ra untuk membangun Ka’bah kembali seperti yang diinginkan oleh Baginda Nabi Saw, akan tetapi beliau tidak mengizinkannya, dan berkata: “Saya tidak akan membiarkan Ka’bah ini sebagai bahan permainan para penguasa”.
Sehingga hilanglah kewibawaan Ka’bah ini di mata mereka, maka dibiarkanlah seperti apa adanya, yaitu dengan tidak memasukkan hijir Ismail ke dalam ka’bah, serta membiarkan rukun Syam dan rukun Irak masuk kedalamnya.
Oleh sebab itulah, Baginda Nabi Saw tidak menyentuh rukun Syam dan Yaman didalam thawafnya. Ketika kita melewati rukun hajar, maka kita disunnahkan tiga hal, yaitu menyentuh, mencium dan bersujud kepadanya. Adapun rukun Yaman, kita hanya disunnahkan untuk menyentuhnya. Wallahu A’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid