Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah menjelaskan dalam khutbah jum’atnya bahwa diantara pelajaran yang diambil dari kisah hijrah baginda Nabi SAW, adalah tentang makna hijrah itu sendiri, yaitu baginda bersabda bahwa:
” أَنْ تَهْجُرَ مَا كَرِهَ رَبُّكَ عَزَّ وَجَلَّ”
Artinya: “Kamu meninggalkan sesuatu yang tidak disukai oleh Tuhanmu Azza wa Jalla”(HR. Nasa’i).
Ini adalah merupakan jawaban baginda Nabi SAW, ketika ada sahabat yang bertanya tentang hijrah apakah yang paling utama. Adapun hijrah yang berarti berpindah ke kota Madinah sebagai Negara Islam, maka sudahlah tidak ada lagi setelah ditaklukannya kota Mekah.
Syekh Yusri menambahkan, bahwa perkara hijrah atau meninggalkan dari perkara yang dilarang Allah, adalah perkara yang tidak butuh kepada ilmu yang banyak, akan tetapi butuh kepada niat yang sungguh-sungguh.
Lihatlah ahwal baginda Nabi SAW, bagaimana hubungan baginda dengan Tuhannya, dengan umatnya, dan dengan musuh-musuhnya. Tidak ada hubungan yang mengganggu dirinya dari beribadah kepada Allah Ta’ala.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid