“Pelan-pelanlah wahai kalian berdua, sesungguhnya dia adalah Shafiyyah bintu Huyyay”. Lalu mereka berkata sembari terheran: “Subhanallah, wahai rasulallah”, dan mereka merasa bersalah. Lalu baginda nabipun berkata kepada mereka:
” إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنِ ابْنِ آدَمَ مَبْلَغَ الدَّمِ وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا ”
Artinya: “Sesungguhnya syaitan itu berjalan pada diri anak Adam seperti halnya aliran darah, dan aku khawatir apabila syaitan itu melemparkan sesuatu (tuduhan buruk sangka) pada hati kalian berdua” (HR. Bukhari).
“Seandainya saja mereka berburuk sangka kepada Baginda Nabi Saw, bahwa Baginda berduaan dengan seorang perempuan yang bukan isteri ataupun mahramnya, maka hal ini bisa menjerumuskan mereka kepada kekufuran, wal iyadzu billah”, jelas Syekh Yusri.
Atas dasar inilah, baginda nabi SAW berusaha membuang jauh-jauh hal yang bisa menjerumuskan mereka untuk berburuk sangka kepada baginda atas bisikan syaitan, yaitu perempuan yang bersamanya adalah Shafiyah Ra salah satu dari isteri Baginda Nabi Saw. Wallahu A’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh: