Ratusan jamaah Majelis Zawiyah Arraudah mendengarkan tausiyahnya Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). Didalam pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam Syekh Yusri menjelaskan ihwal sufi atau orang yang mendalami tasawwuf. AKTUAL/Munzir
Ratusan jamaah Majelis Zawiyah Arraudah mendengarkan tausiyahnya Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). Didalam pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam Syekh Yusri menjelaskan ihwal sufi atau orang yang mendalami tasawwuf. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah menjelaskan dalam pengajian tafsirnya, bahwa Allah Ta’ala mengajarkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW sebuah do’a ketika baginda berada di Makkah, agar senantiasa diberikan kebaikan dalam segala hal. Doa itu adalah sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا

Artinya: “Dan katakanlah wahai Muhammad :” wahai Tuhanku, masukkanlah diriku kepada pintu yang benar (baik), dan keluarkanlah diriku melalui pintu yang benar (baik) pula, serta jadikanlah kekuasaan di sisi Mu yang mampu memberi pertolongan untuk diriku”(QS. Al Isra:80).

Lalu Allah Ta’alapun mengijabahkannya dengan membukakan untuknya pintu hijrah keMadinah, yaitu pintu kebaikan bagi baginda Nabi SAW dan dakwahnya. Dimana baginda NabiSAW mampu membangun Negara Islam disana, mentarbiyah generasi para sahabat yang siapuntuk mengemban amanah dakwah agung ini, serta memupuk kekuatan islam untuk bersiap melebarkan sayap dakwahnya ke seluruh penjuru dunia.

Ini adalah makna khas sesuai dengan sabab turunnya ayat tersebut, sehingga taufiq Allah senantiasa bersama baginda Nabi SAW dalam setiap perkaranya. Dimana disana ada makna umum, yaitu agar umat baginda juga mengamalkan do’a ini, karena baginda adalah merupakan uswah (contoh) dan qudwah (panutan) bagi umatnya.

Syekh Yusri menambahkan, bahwa do’a ini juga telah Allah ajarkan kepada kita secara tidak langsung melalui baginda Nabi SAW untuk senantiasa kita baca dalam segala hal, agar taufiq serta hidayah Allah selalu ada pada pilihan kita.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid